Per September, Grup GoTo Terima Rp439 M dari Fee Tokopedia
Grup GoTo mulai terima fee Tokopedia pada Februari 2024.
Fortune Recap
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mengantongi Rp439 miliar komisi dari biaya layanan Tokopedia-TikTok Shop sejak Februari sampai dengan September 2024.
- Komisi tersebut sudah mencapai 78 persen dari target penerimaan Grup GoTo dari biaya layanan Tokopedia-TikTok Shop berdasarkan panduan 2024, yakni US$37 juta atau sekitar Rp560 miliar.
- Pendapatan bersih GoTo secara proforma bertumbuh 94 persen (YoY) dari Rp10,1 triliun menjadi Rp13,1 triliun pada Januari–September 2024. Rugi periode berjalan secara progormanya pun membaik 71 persen (YoY) dari minus Rp6,9 triliun menjadi
Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mengantongi Rp439 miliar komisi dari biaya layanan e-commerce Tokopedia-TikTok Shop sejak Februari sampai dengan September 2024.
Angka itu sudah mencapai 78 persen dari target penerimaan Grup GoTo dari biaya layanan atau fee Tokopedia-TikTok Shop berdasarkan panduan 2024, yakni US$37 juta atau sekitar Rp560 miliar.
Secara detail, setelah dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN), komisi dari layanan Tokopedia-TikTok Shop kepada Grup GoTo berjumlah Rp172 miliar pada kuartal III 2024, Rp157 miliar pada kuartal II 2024, dan Rp110 miliar pada kuartal I 2024.
Adapun, GoTo mulai menerima biaya layanan e-commerce dari Tokopedia mulai Februari 2024. Itu setelah perseroan resmi melepas 75 persen saham Tokopedia kepada TikTok melalui kemitraan strategis. Selepas aksi korporasi itu, perseroan memproyeksikan hasil segmen e-commerce akan berbalik menjadi positif di 2024.
Dengan asumsi perseroan telah melakukan dekonsolidasi atas Tokopedia dan usaha pengiriman dan fullfillmentdi bawah GoTo Logistics sejak 1 Januari 2023, maka pendapatan bersih GoTo secara proforma bertumbuh 94 persen (YoY) dari Rp10,1 triliun menjadi Rp13,1 triliun pada Januari–September 2024. Rugi periode berjalan secara progormanya pun membaik 71 persen (YoY) dari minus Rp6,9 triliun menjadi minus Rp2,0 triliun.
EBITDA yang disesuaikan secara proforma pun membaik 99 persen (YoY) dari minus Rp2,3 triliun menjadi minus Rp13 miliar. Sementara secara aktual, EBITDA yang disesuaikan GOTO pulih 98 persen (YoY) dari minus Rp3,7 triliun menjadi minus Rp72 triliun.
Secara kuartal, EBITDA yang disesuaikan aktual GOTO sudah positif, yakni Rp137 miliar, berbalik dari minus Rp942 miliar pada kuartal III 2023. "Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun," kata Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho.
Grup GoTo sendiri membidik EBITDA yang disesuaikan impas atau breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024.