Perluas Distribusi, Cimory Siapkan Capex 2024 sampai Rp500 M
Cimory berencana perluas outlet tradisional dan Miss Cimory.
Fortune Recap
- Cimory siapkan belanja modal Rp450-500 miliar pada 2024 untuk kuisisi lahan dan ekspansi outlet tradisional.
- Proyeksi pendapatan bersih Cimory mencapai Rp8,97 triliun pada 2024, naik 15,47% dari tahun sebelumnya.
- Proyeksi target harga saham CMRY adalah Rp5.050 per saham dengan P/E 24,3 kali dan P/BV 5,1 kali.
Jakarta, FORTUNE - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory menyiapkan belanja modal Rp450 miliar sampai dengan Rp500 miliar pada 2024.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Abyan H. Yuntoharjo mengatakan, itu akan dialokasikan untuk kuisisi lahan demi memperluas pusat distribusinya.
Adapun, Cimory berencana menambah 150.000 lokasi outlet tradisional atau general trade (GT) dan ekspansi jaringan waralaba Miss Cimory (MCM) lebih dari 6.000 agen hingga akhir tahun.
Pada 2023 sendiri, saluran distribusi Cimory sudah mencakup 33.000 outlet perdagangan modern (18.000 Indomaret dan 15.000 Alfamart), lebih dari 100.000 outlet perdagangan tradisional, dan 5.400 agen dan pusat MCM.
Meski perdagangan modern tetap jadi kontributor terbesar, perdagangan tradisional, MCM, dan penjualan langsung ke hotel, restoran, dan katering pun dinilai penting untuk memperkuat jangkauan nasional CMRY. Sehingga akan membantu perseroan meraih pertumbuhan berkelanjutan di semua saluran.
Langkah itu seperti pedang bermata dua. "Meski penting untuk pertumbuhan penjualan jangka panjang, upaya perluasan saluran ini kemungkinan besar akan menyebabkan peningkatan biaya penjualan dan pemasaran," imbuh Abyan.
Dus, persentase biaya penjualan dan pemasaran terhadap penjualan CMRY berpotensi naik lebih dari 20 persen dalam waktu dekat. Yang pada akhirnya bisa menekan margin kotor perseroan.
Proyeksi kinerja dan valuasi saham Cimory di 2024
MASI memproyeksikan pendapatan bersih Cimory mencapai Rp8,97 triliun pada 2024, naik 15,47 persen (YoY) dari Rp7,77 triliun pada 2023. Untuk laba bersih, MASI mengestimasikan pertumbuhan 15,68 persen (YoY) dari Rp1,41 triliun menjadi Rp1,63 triliun.
Selain karena rencana ekspansi CMRY, proyeksi itu juga dilandasi oleh prospek harga komoditas yang bisa berdampak positif terhadap margin perseroan dalam waktu dekat. Khususnya terkait normalisasi harga bahan baku, khususnya susu bubuk.
"Dengan penurunan harga susu bubuk sekitar 30 persen sejak harga tertingginya pada kuartal I 2022, Cimory mendapat keuntungan dari pengurangan biaya produksi," kata Abyan.
Kendati begitu, ada faktor risiko yang juga membayangi prospek Cimory, yakni: harga bahan baku yang lebih tinggi dari perkiraan, pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dari estimasi, dan persaingan yang lebih agresif.
Perihal valuasi, MASI membidik target harga Rp5.050 per saham, naik 15,6 persen dari harga per 18 Maret 2023, yakni Rp4.370 per saham. Proyeksi rasio price to earning (P/E) dan price to book value (P/BV) untuk CMRY pada 2024 adalah 24,3 kali dan 5,1 kali.