MARKET

Ramuan Mandiri Sekuritas Hadapi Ketidakpastian Pasar IPO

Salah satunya, dengan merilis platform digital Growin'.

Ramuan Mandiri Sekuritas Hadapi Ketidakpastian Pasar IPOTim Mandiri Sekuritas. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)
08 August 2024

Fortune Recap

  • IPO di BEI sepi pada paruh pertama 2024, Mandiri Sekuritas belum mengawal perusahaan melantai di bursa.
  • Perusahaan mempertimbangkan aspek pasar yang bersikap 'wait and see', menunggu kepastian pemangkasan suku bunga Fed dan pengumuman kabinet di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
  • Mandiri Sekuritas memiliki bisnis lain di luar underwriting, seperti advisory, brokerage, fixed income. Nasabah individu tumbuh 45 persen (YoY), 72 persen dari total nasabahnya merupakan Generasi Milenial dan Gen Z.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Aksi pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih sepi pada paruh pertama 2024 dibandingkan dengan periode sama pada 2023. PT Mandiri Sekuritas mengamininya.

Secara statistik saja, Mandiri Sekuritas sama sekali belum mengawal perusahaan melantai di bursa selama Januari sampai dengan awal Agustus 2024. Tidak seperti semester I 2023, ketika Mandiri Sekuritas telah membantu empat emiten menggelar IPO pada periode yang sama, mencakup: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA).

Menurut Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, itu karena perusahaan mempertimbangkan sejumlah aspek di tengah pasar yang bersikap wait and see. Sentimennya mulai dari kepastian pemangkasan suku bunga Fed, hingga pengumuman ihwal kabinet di bawah pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.

"Yang terpenting growth story ke depan seperti apa? Setelah itu pilih window yang tepat. Itu kami belum tahu, Fed belum tahu, pemerintahan baru pun masih Oktober. Jadi kami lihat dulu. Tapi tak menghentikan perusahaan untuk menyiapkan [IPO]," jelas Oki di Jakarta, Rabu (7/8). 

Sebelumnya, pada Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 Februari 2024, Oki sempat menyebut sudah ada setidaknya 4–5 perusahaan bagus di pipeline IPO Mandiri Sekuritas. Oki menambahkan, untuk mempersiapkan IPO, setidaknya butuh waktu minimal 4–5 bulan.

Bisnis Mandiri Sekuritas di tengah pasar IPO yang melemah

Kendati pasar IPO sepanjang tahun berjalan ini relatif lebih sepi dari 2023, Mandiri Sekuritas tak resah. Sebab, perusahaan masih memiliki bisnis lain di luar underwriting, seperti advisorybrokerage (institusi dan ritel), dan fixed income.

Pada bisnis fixed income yang mencakup obligasi, misalnya. Secara umum, Mandiri Sekuritas bisa mengamankan kesepakatan penerbitan obligasi rupiah sekitar 40–50 perusahaan dalam setahun, dengan jumlah nilai sekitar Rp130 triliun–150 triliun.

Sementara itu, pada bisnis brokerage, Mandiri Sekuritas pun terus berinovasi. Terbaru, untuk nasabah ritel atau individu, Mandiri Sekuritas merilis platform digital Growin', yang mencakup Growin' Invest dan Growin' Pro. Mengapa inovasi itu dilakukan? 

Menurut Oki, per 30 Juni 2024 nasabah individu Mandiri Sekuritas telah tumbuh 45 persen (YoY), yang 72 persen dari total nasabahnya merupakan Generasi Milenial dan Gen Z.

"Lebih dari 90 persen di antara mereka berinvestasi melalui platform digital," ujar Oki.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.