Rogoh US$85 Juta, Astra Akuisisi Pengelola Mandarin Oriental
Astra melakukannya lewat Astra Land Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) mengakuisisi saham pengelola Mandarin Oriental Hotel, Jaya Mandarin Agung (JMA) dengan total nilai transaksi US$85 juta atau sekitar Rp1,27 triliun.
Transaksi tersebut dilakukan melalui entitas anaknya, PT Astra Land Indonesia (ALI). ALI membeli 96,92 persen saham dari total modal ditempatkan dan disetor di JMA kepunyaan Mandarin Oriental Holdings B.V. (MOH).
Adapun, ALI membeli 7.900 lembar saham Seri A, 5.583 lembar saham Seri B, 3.950 lembar saham Seri C, dan 55.560 lembar saham seri D. “Dengan total harga pembelian sebesar US$49,77 juta,” kata Manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (5/7).
Selain itu, ALI pun mengambil alih piutang yang berkaitan dengan pinjaman dari Mandarin Oriental Hotel Group Limited (MOHGL) kepada JMA. Mengacu pada Perjanjian Penjualan dan Novasi per 27 Juni 2023, nilainya US$35,23 juta.
Pertimbangan aksi korporasi: ekspansi bisnis
Adapun, ALI melakukan transaksi sebagai upaya pengembangan bisnisnya. Selain itu, transaksi itu juga dilakukan karena properti milik JMA berlokasi di titik strategis, yakni Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. Ke depan, langkah itu diharap dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis perseroan dan para pemegang saham.
“Sehingga transaksi ini menjadi peluang menarik bagi ekspansi bisnis ALI,” kata Manajemen ASII.
Adapun, perseroan mengeksekusi transaksi tersebut pada 27 Juni 2023. Sebelum aksi tersebut, 96,93 persen saham JMA merupakan miliki Mandarin Oriental Holdings B.V, yang meliputi: 7.900 saham Seri A, 5.583 saham Seri B, 3.950 saham Seri C, dan 55.560 saham Seri D. Sementara itu, sisa saham (3,07 persen) adalah milik pemegang saham lain yang tak terafiliasi, dengan total kepemilikan 2.317 saham Seri B.
Selain membeli saham JMA, ASII juga telah mengintegrasikan anak usahanya PT Serasi Transportasi Nusantara (STN) ke entitas anak lain, yakni PT Serasi Logistics Indonesia (SLI). Setelah aksi korporasi itu, total modal ditempatkan dan disetor SLI naik dari 57.500 saham jadi 58.546 . Nilai nominalnya Rp1 juta per saham, sehingga total nilai nominal modal disetor SLI adalah Rp58,5 miliar.