Kocok Ulang Induk AirAsia: Capital A Jaga Kepemilikan 18,4%
Capital-A-AirAsia Group divestasi-akuisisi RM6,8 ringgit.
Fortune Recap
- Divestasi AirAsia Aviation Group Limited senilai 3 miliar ringgit ke Capital A, dengan distribusi saham baru sebesar 2,2 miliar ringgit kepada investor.
- Divestasi AirAsia Berhad (AirAsia Malaysia) senilai 3,8 miliar ringgit yang dilunasi oleh asumsi utang Capital A sebesar 3,8 miliar kepada AirAsia Berhad.
- Pemegang saham Capital A akan mempertahankan kepemilikan langsung dalam bisnis penerbangan gabungan tersebut setelah divestasi dan distribusi saham baru AirAsia Group.
- Pemegang saham Capital A mendapatkan keuntungan signifikan karena usulan divestasi diperkirakan akan menghasilkan nilai bisnis penerbangan Capital
Jakarta, FORTUNE - Capital A Berhad (Capital A) dan AirAsia Group Sdn Bhd (AirAsia Group) telah menandatangani perjanjian jual-beli bersyarat dan perjanjian pembelian.
Adapun, AirAsia Group adalah entitas baru yang akan mengambil alih posisi sebagai induk usaha AirAsia X Berhad (AirAsia X). Ada dua poin penting dari kedua perjanjian itu, yakni:
- Divestasi AirAsia Aviation Group Limited akan dilakukan lewat penerbitan saham baru AirAsia Group ke Capital A senilai 3 miliar ringgit
Setelah divestasi itu, Capital A akan segera mendistribusikan saham baru AirAsia Group sebesar 2,2 miliar ringgit kepada investor. Kemudian, begitu rencana divestasi dan proposal AirAsia X selesai, Capital A diestimasikan akan mempertahankan 18,39 persen saham AirAsia Group yang diperbesar.
Sebagai catatan, AirAsia Aviation Group Limited mencakup anak usaha AirAsia di Thailand, Indonesia, Filipina, dan Kamboja.
- Divestasi AirAsia Berhad (AirAsia Malaysia) senilai 3,8 miliar ringgit
Yang kedua ini akan dilunasi oleh asumsi AirAsia Group atas utang Capital A sebesar 3,8 miliar kepada AirAsia Berhad.
"Ini lebih dari sekadar transaksi, ini peluang unik dan sensitif terhadap waktu untuk meningkatkan bisnis penerbangan kami ke tingkat berikutnya, sekaligus mendorong pertumbuhan dan profitabilitas di seluruh portofolio bisnis inti non-maskapai penerbangan untuk Capital A," kata CEO of Capital A and Advisor, Tony Fernandes dalam keterangan resmi, Jumat (26/4).
Dampak aksi korporasi AirAsia bagi investor
Pemegang saham dari kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan seiring dengan terwujudnya nilai-nilai dari aset penerbangan. Apa saja itu? Berikut ini ringkasannya.
- Para pemegang saham Capital A mendapatkan keuntungan signifikan karena usulan divestasi diperkirakan akan menghasilkan nilai bisnis penerbangan Capital A sebesar 6,8 miliar ringgit, lebih dari dua kali lipat kapitalisasi pasar grup tersebut saat ini.
- Setelah divestasi dan distribusi saham baru AirAsia Group senilai 2,2 miliar ringgit, pemegang saham Capital A akan mempertahankan kepemilikan langsung dalam bisnis penerbangan gabungan tersebut.
- Selain itu, pascadivestasi, Capital A akan mempertahankan empat bisnis inti yang tumbuh tinggi dan berfokus pada penerbangan, termasuk Capital A Aviation Services, Teleport, MOVE Digital, dan Capital A International, semuanya siap untuk pertumbuhan dan diversifikasi yang berkelanjutan.
- Sebelum transaksi, saham AirAsia X dan status pencatatannya akan dialihkan ke AirAsia Group, yang secara efektif mewujudkan struktur perusahaan grup penerbangan yang lebih besar, dengan pemegang saham AirAsia X yang memegang saham di AirAsia Group.
- Penerbitan free warrant sebagai bentuk apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari para pemegang saham, sekaligus memberikan pilihan untuk meningkatkan penyertaan modal dan berkontribusi pada lintasan pertumbuhan bisnis penerbangan yang semakin besar di masa depan.
- Private placement juga diusulkan untuk memperkuat posisi keuangan AirAsia Group, meningkatkan basis pemegang saham dan meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya.
- Untuk investor AirAsia X, ada perolehan nilai sebesar 6,8 miliar ringgit melalui penerbitan saham baru sebesar 3 miliar ringgit.
- Adapun, investasi itu juga memberi kepemilikan dalam operasi bisnis penerbangan yang matang dan berkelanjutan, yang terdiri dari empat maskapai penerbangan terdepan yang secara kolektif membentuk jaringan jarak pendek (short-haul) paling luas di Asia Tenggara, sehingga mengkonsolidasikan posisi AirAsia sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar di Asia Tenggara.