Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Edwin membeli 2,05 juta saham SRTG pada 2 Mei.
Fortune Recap
- Edwin Soeryadjaya membeli jutaan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada Mei 2024, dengan total kepemilikan mencapai 35,01 persen.
- SRTG mengalami penurunan kinerja di 2023, dengan rugi bersih Rp10,14 triliun dan nilai aset bersih senilai Rp48,9 triliun yang tergerus 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
- Aksi beli Edwin juga melibatkan saham perusahaan portofolio utama SRTG, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dengan optimisme terhadap pertumbuhan bisnis keduanya.
Jakarta, FORTUNE - Konglomerat Edwin Soeryadjaya memborong jutaan Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada awal Mei 2024, di tengah penurunan harga emiten tersebut sepanjang 2024.
Berdasarkan data historis, harga SRTG telah terkoreksi sebesar 11,89 persen dari Rp1.640 pada 2 Januari 2024, menjadi Rp1.445 pada 3 Mei 2024.
Seiring dengan tren pelemahan itu, Edwin memutuskan melakukan aksi beli atas 2,05 juta saham SRTG pada 2 Mei 2024, sebagaimana dilansir dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Setelah transaksi tersebut, salah satu taipan nasional itu resmi memiliki total 4,76 miliar saham atas SRTG atau sama dengan 35,01 persen.
Sebelum ini, Edwin juga melakukan pembelian atas 325.000 saham SRTG, tepatnya pada 24 April 2024 lalu.
Adapun, pada Senin (6/5), saham SRT fibuka di harga Rp1.445, sebelum kemudian terkoreksi 1,04 persen ke harga Rp1.430 pada pukul 09.07 WIB.
Kinerja Saratoga Investmama Sedaya di 2023
Dari segi kinerja, SRTG membukukan rugi bersih sebesar Rp10,14 triliun pada 2023, berbalik dari laba Rp4,61 triliun pada 2022.
Selain itu, Saratoga Investama Sedaya membukukan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) senilai Rp48,9 triliun, tergerus 20 persen dibandingkan dengan 2022. Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan mengatakan, hal itu terjadi karena dampak gejolak harga komoditas terhadap harga saham perusahaan portofolio utama perseroan, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
"Fluktuasi harga saham terseubt ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu," kata Devin dalam keterangannya.
Kendati demikian, sepanjang 2024, saham ADRO telah menguat hingga 10,04 persen ke harga Rp2.740 di awal perdagangan Senin.
Di sisi lain, MDKA tercatat melemah 4,09 persen ke harga Rp2.580. Pada awal April lalu, SRTG mengumumkan aksi memborong 187,61 juta saham MDKA dalam beberapa tahap transaksi. Pembelian dilakukan di antara 10 Mei 2023 sampai dengan 5 April 2024, dengan harga mulai dari RP1.868 sampai dengan Rp3.625.
Devin menyampaikan optimisme terhadap ADRO dan MDKA. Untuk itu, perseroan meyakini pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan keduanya, sesuai dengan fundamental mereka. Apalagi, keduanya bergerak di sektor strategis, yakni komoditas batu bara, emas, nikel, hingga hilirisasi komoditas.