Saham Apple Naik 7%, Nilai Pasar Melejit US$215 Miliar
Kapitalisasi pasar saham Apple makin dekati Microsoft.
Fortune Recap
- Saham Apple Inc melonjak hampir 7,3 persen ke harga US$207,15 pada Selasa (11/6) waktu setempat.
- Kapitalisasi pasar Apple meroket US$215 miliar, mencetak rekor kapitalisasi pasar harian terbesar sejak Juli 2023.
- Apple memuncaki daftar saham dengan keuntungan terbesar di Indeks S&P 500 dan Dow Jones pada hari yang sama.
Jakarta, FORTUNE - Saham Apple Inc melonjak hampir 7,3 persen ke harga US$207,15 pada penutupan perdagangan Selasa (11/6) waktu setempat atau Rabu (12/6) WIB. Itu kenaikan harga saham terbaik AAPL sejak 2022.
Alhasil, hal itu membuat Kapitalisasi Pasar Apple meroket US$215 miliar, menjadi US$3,18 triliun. Dengan capaian itu, Apple mencetak rekor kapitalisasi pasar harian terbesarnya sejak Juli 2023 (US$3,09 triliun), serta yang ketiga tertinggi untuk perusahaan Amerika Serikat sepanjang sejarah, menurut Dow Jones Market Data, dilansir dari Market Watch.
Tak hanya itu, Apple memuncaki daftar saham dengan keuntungan terbesar di Indeks S&P 500 (SPX) dan Dow Jones Insutrial Average (DJIA) pada hari yang sama. Berdasarkan catatan Dow Jones Market Data, AAPL belum menjadi top gainer nomor satu S&P sejak 30 November 2021.
Kapitalisasi pasar lampaui Nvidia, hampir sama dengan Microsoft
Lonjakan harga saham Apple membuat kapitalisasi pasarnya menjauh dari perusahaan teknologi Nvidia Corp (-0,71 persen), sekaligus mendekati milik Microsoft Corp (+1,12 persen) yang kini menyandang status 'perusahaan AS terbesar dari segi kapitalisasi pasar'.
Adapun, Microsoft (MSFT) juga telah meraih kapitalisasi pasar tertinggi baru menjadi US$3,22 triliun pada sesi perdagangan Selasa, hanya berbeda tipis dengan AAPL.
Kapitalisasi pasar Apple sendiri telah meroket US$628 miliar dibandingkan dengan nilai terendahnya pada 2024, yang terjadi pada April lalu. Dus, pertumbuhan kapitalisasi Apple pada tahun ini telah melampaui nilai pasar individual semua perusahaan kecuali delapan perusahaan di AS.
Dari segi prospek bisnis, Analis Melius Research, Ben Reitzes memproyeksikan Apple mampu mencetak kenaikan pendapatan iPhone sebesar 20 persen sampai dengan dua tahun. Itu dilandasi dengan optimisme terhadap tesis siklus super cycle-nya.
Selain itu, menurutnya, ponsel-ponsel terdahulu iPhone akan menjadi usang di tengah naiknya permintaan terhadap AI, termasuk iPhone-iPhone yang dibeli selama Covid-19.
"Fitur Apple Intelligence AI baru hanya akan tersedia pada musim gugur di [perangkat] iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro Max, serta iPad dan Mac dengan Chip M1 atau lebih tinggi, serta produk yang akan datang," kata Reitzes, dikutip dari Market Watch.