Verona Pictures IPO, Target Pendapatan Rp350 M di 2024
Saham VERN menguat di akhir perdagangan sesi I.
Fortune Recap
- PT Verona Indah Pictures Tbk menargetkan penjualan hingga Rp350 miliar pada 2024
- Hingga 31 Maret 2024, VERN sudah membukukan penjualan sebesar Rp67,09 miliar dan laba bersih senilai Rp8,69 miliar
- Pada 2025, perseroan memproyeksikan penjualan dan laba dapat bertumbuh 50 persen (YoY) dari target pada 2024 ini
Jakarta, FORTUNE - Emiten rumah produksi Verona Pictures, PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) menargetkan penjualan hingga Rp350 miliar pada 2024 ini.
Dari segi laba, rumah produksi sinetron Aini: Malaikat Tanpa Sayap itu membidik untuk mencetak Rp30 miliar–Rp40 miliar. "Dari segi persentase pertumbuhan, sekitar 11–12 persen (YoY)," kata Komisaris Utama VERN, Bedy Kunady saat konferensi pers selepas pencatatan saham perdana (IPO) VERN di Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/10).
Per 31 Maret 2024, VERN sudah membukukan penjualan sebesar Rp67,09 miliar dan laba bersih senilai Rp8,69 miliar.
Lebih lanjut, pada 2025, perseroan memproyeksikan penjualan dan laba dapat bertumbuh 50 persen (YoY) dari target pada 2024 ini. Artinya, estimasi pendapatan VERN tahun depan adalah Rp750 miliar, sedangkan labanya diprediksi berjumlah Rp60 miliar–Rp80 miliar.
Salah satu katalis positif yang akan mendorong kinerja VERN adalah peluncuran sejumlah judul Film layar lebar pada 2025. Saat ini, perseroan sedang menyiapkan enam film, yang mana beberapa di antaranya akan dirilis di 2025.
"Tiga judul sudah kami lakukan pengambilan gambar (shooting) tahun ini, kemungkinan tiga judul lagi di 2025," kata Direktur Utama VERN, Pie Titin Suryani dalam kesempatan yang sama.
Dari segi sinetron, VERN berencana menambah sekitar dua sampai dengan tiga judul pada 2024. Mengingat saat ini, segmen sinetron adalah kontributor terbesar terhadap penjualan perseroan. Namun, setelah IPO, kontribusi penjualan berpotensi berubah, sejalan dengan rencana peluncuran film-film layar lebar perseroan.
Titin menyebut, penjualan dari segmen film bahkan berpotensi melampaui segmen sinetron. Itu dilandasi oleh optimisme perseroan terhadap industri film Indonesia, yang mencatatkan jumlah penonton sebanyak 55 juta orang pada 2023, naik dari 24 juta pada 2022. Ke depan, total penonton film di bioskop diprediksi akan naik menjadi 60 juta orang. "Jadi porsinya mungkin sekitar 60:40," kata Titin.
Pada Desember 2010, Perseroan menayangkan sinetron perdananya berjudul Titip Rindu di stasiun televisi. Produksi acara televisinya terus berlanjut dan pada 2023, dengan serial Suami Pengganti yang perdana ditayangkan pada Maret 2022 dengan total 373 episode. Sejak 2010 sampai dengan saat ini, Perseroan telah memproduksi lebih dari 4.500 episode dan 6.000 jam tayang.
Selain itu, VERN juga memiliki beberapa judul serial di platform OTT, di antaranya: 9 Bulan dan Butir-Butir Pasir di Laut (2021); serta Ice Princess (2024).
Lewat aksi IPO, VERN melepas 1,12 miliar saham atau 23,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harganya Rp195 per saham. Pada periode penawaran umum, VERN membukukan kelebihan permintaan sebanyak 63,22 kali.
Pada akhir sesi pertama perdagangan perdana, saham VERN menguat 9,74 persen ke harga Rp214.