Wadirut Ruslan Tanoko Borong 8,33 Juta Saham AVIA
Pembelian dilakukan di tengah tren penurunan harga AVIA.
Fortune Recap
- Ruslan Tanoko menambah kepemilikan saham di AVIA sebanyak 8,33 juta unit saham melalui lima kali transaksi dengan harga bervariasi.
- Total nilai transaksi pembelian Ruslan setara dengan Rp3,52 miliar untuk tujuan investasi melalui PT Sensasi Istana Warna.
- Setelah transaksi, Ruslan memiliki 37,72 juta saham AVIA dengan persentase hak suara 0,0609 persen. Saham AVIA terpantau melemah dalam sepekan terakhir.
Jakarta, FORTUNE - Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk (AVIA), Ruslan Tanoko menambah kepemilikan sahamnya di AVIA, dengan total aksi beli atas 8,33 juta unit saham.
Pembelian saham itu dilakukan dalam lima kali transaksi dengan volume dan harga yang bervariasi pada 26 November 2024, yang terdiri dari:
- 869.300 unit saham di harga Rp418 per saham (setara Rp363,37 juta).
- 867.300 unit saham di harga Rp420 per saham (setara Rp364,27 juta).
- 4.223.900 unit saham di harga Rp422 per saham (setara Rp1,78 miliar).
- 1.917.400 unit saham di harga Rp424 per saham (setara Rp812,98 juta).
- 459.300 unit saham di harga Rp426 per saham (setara Rp195,66 juta).
Secara total, nilai transaksi pembelian Ruslan setara dengan Rp3,52 miliar. Tujuannya adalah untuk investasi, dengan status kepemilikan saham secara tidak langsung.
"Kepemilikan dalam transaksi pembelian saham ini melalui PT Sensasi Istana Warna, yang mana PT Sensasi Istana Warna dimiliki oleh Ruslan Tanoko sebesar 99,99 persen," demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/12).
Setelah transaksi, Ruslan tercatat memiliki 37,72 juta saham dengan persentase hak suara 0,0609 persen, dari sebelumnya 29,38 juta saham yang disertai hak suara sebesar 0,0474 persen. Dengan catatan, persentase hak suara itu tak memperhitungkan saham treasuri.
Adapun, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi repurchase agreement.
Pada akhir perdagangan Selasa, saham AVIA ditutup stagnan di harga Rp414. Volume transaksinya mencapai 75,6 juta unit saham, dengan nilai transaksi Rp31,4 miliar, serta frekuensi transaksi 3.400 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham AVIA terpantau melemah 1,43 persen. Sementara itu, dalam sebulan terakhir, koreksinya sudah mencapai 13,75 persen. Pada November saja, AVIA hanya berhasil menguat sebanyak empat kali, yakni pada 6, 20, dan 22 November.
Tren pelemahan harga saham itu telah membuat harga AVIA tertekan sebesar 12,29 persen (dalam tiga bulan terakhir) dan 15,85 persen (dalam setahun terakhir).