MARKET

19 Perusahaan dalam Pipeline IPO, 18 di Antaranya Beraset Jumbo

Satu sisanya adalah perusahaan berkategori skala menengah.

19 Perusahaan dalam Pipeline IPO, 18 di Antaranya Beraset JumboANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
10 February 2025

Fortune Recap

  • BEI: 19 Perusahaan Antre IPO
  • 18 perusahaan dengan aset di atas Rp250 miliar, satu perusahaan skala menengah
  • Hingga Februari 2025, delapan perusahaan berhasil melantai di BEI dengan dana Rp3,70 triliun
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan 19 perusahaan sedang mengantre untuk melakukan pencatatan perdana saham atau IPO (initial public offering) berdasarkan data per 7 Februari 2025.

Dari kesemua perusahaan tersebut, 18 di antaranya memiliki aset berskala besar dengan nilai di atas Rp250 miliar. 

Sementara satu sisanya adalah perusahaan berkategori skala menengah dengan aset bernilai Rp50 miliar-250 miliar. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan hingga 7 Februari 2025 terdapat delapan perusahaan yang telah berhasil melantai di BEI dengan dana dihimpun bernilai Rp3,70 triliun.

Sementara itu, Nyoman menyatakan dari 19 perusahaan yang tercatat dalam antrean, terdapat dua perusahaan dari sektor bahan baku, enam perusahaan dari sektor konsumer non-siklikal, tiga perusahaan dari sektor energi, satu perusahaan dari sektor keuangan, dan tiga perusahaan dari sektor kesehatan.

“Kemudian tiga perusahaan industri dan satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik,” demikian informasi dari Nyoman dikutip melalui keterangannya, Jumat (7/2).

Terkait rights issue, hingga 7 Februari 2025 terdapat tujuh perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue dengan klasifikasi berikut: tiga dari sektor bahan baku, dua dari sektor energi, dan dua dari sektor kesehatan.

Di samping itu, hingga saat ini belum terdapat perusahaan tercatat yang menerbitkan rights issue di BEI.

Kemudian, masih terdapat 18 emisi dari 14 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) yang tercatat dalam pipeline, dengan klasifikasi sektor berikut: tiga perusahaan dari sektor bahan baku, satu perusahaan dari sektor konsumer siklikal, satu perusahaan dari sektor konsumer non-siklikal, empat perusahaan dari sektor energi, serta empat perusahaan dari sektor keuangan, dan satu perusahaan sektor infrastruktur.

“Hingga saat ini, telah diterbitkan delapan emisi dari tujuh penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp8,6 triliun,” ujarnya.

BEI menargetkan 66 perusahaan baru dapat melakukan IPO pada 2025 atau naik 6,45 persen dari target 2024.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.