Trump Tunjuk David Sacks Pimpin AI dan Kripto di Gedung Putih

Upaya Trump untuk memperkuat dominasi AS.

Trump Tunjuk David Sacks Pimpin AI dan Kripto di Gedung Putih
Donald Trump pada salah satu acara kampanye di Phoenix, Arizona. Flickr/Gage Skidmore
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, resmi menunjuk David Sacks, seorang kapitalis ventura dari Craft Ventures LLC, sebagai kepala bidang Kecerdasan Buatan (AI) dan kripto. Posisi baru ini mencerminkan komitmen Trump untuk mendorong dua sektor teknologi yang berkembang pesat.

"David akan memimpin kebijakan pemerintahan di bidang Kecerdasan Buatan dan Kripto, dua area yang krusial bagi daya saing Amerika di masa depan. David akan fokus menjadikan Amerika sebagai pemimpin global yang jelas di kedua bidang tersebut," kata Trump melalui unggahan di jaringan Truth Social, Kamis, mengutip Fortune.com.

Selain itu, Trump menyatakan Sacks juga akan memimpin Dewan Penasihat Presiden untuk Sains dan Teknologi, memperluas perannya dalam merancang strategi inovasi nasional.

Penunjukan Sacks memperkuat posisi salah satu pendukung Trump yang paling dikenal di Silicon Valley. Sebelumnya, Sacks berperan penting dalam menggalang dukungan dari komunitas teknologi untuk Trump, termasuk menjadi tuan rumah acara penggalangan dana di San Francisco pada Juni lalu. Ia juga memiliki hubungan erat dengan Wakil Presiden terpilih JD Vance, seorang investor sekaligus senator dari Ohio.

Fokus pada deregulasi kripto

Jabatan ini diharapkan memimpin upaya deregulasi industri kripto yang dijanjikan Trump selama kampanye. Peran Sacks akan menjadi jembatan antara Gedung Putih, Kongres, serta lembaga federal seperti Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).

"David akan bekerja pada kerangka hukum sehingga industri kripto memiliki kejelasan yang diminta dan dapat berkembang di AS," ujar Trump.

Di bidang AI, Sacks akan membantu pemerintahan Trump dalam menentukan adopsi dan regulasi teknologi ini. Popularitas AI yang meningkat pesat membawa peluang besar sekaligus tantangan, seperti dampaknya terhadap keamanan nasional, privasi, dan lapangan kerja.

Sacks juga diharapkan bekerja sama dengan Elon Musk, CEO xAI dan salah satu pendukung utama Trump. Musk, yang dikenal sebagai tokoh penting di bidang AI, diprediksi akan memainkan peran signifikan dalam pengembangan kebijakan teknologi di pemerintahan Trump.

Sebagai pegawai pemerintah khusus, Sacks tidak diwajibkan untuk mengungkap atau melepaskan aset pribadinya, tetapi tetap terikat aturan konflik kepentingan. Ia harus mengundurkan diri dari urusan yang berpotensi memengaruhi kepemilikan pribadinya.

Penunjukan ini menunjukkan upaya Trump untuk memperkuat dominasi AS di bidang teknologi canggih, dengan menempatkan tokoh berpengaruh seperti Sacks di posisi strategis.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Inilah Orang Muda Berpengaruh pada Fortune Indonesia 40 Under 40: 2025
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 05 February 2025
GAPEKA 2025 Berlaku, Apa Saja yang Berubah?
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 04 February 2025