NEWS

5 Tips Membangun Tim yang Agile Dalam Dunia Kerja

Penting bagi perusahaan untuk menghadapi dinamika bisnis.

5 Tips Membangun Tim yang Agile Dalam Dunia KerjaIlustrasi peningkatan skill pekerja/Dok Mekari
13 November 2024

Jakarta, FORTUNE - Dinamika bisnis yang terus terjadi membuat perusahaan mengadopsi pendekatan agile dalam meningkatkan kemampuan adaptasi para pekerjanya. dengan demikian, tim bekerja lebih fleksibel dan cepat dalam merespons tantangan, perubahan, dan permintaan pasar.

Menurut laman kelashr.com, agile adalah pendekatan yang bertujuan untuk merespons cepat atas setiap perubahan. Dengan demikian, tim yang agile adalah kelompok lintas fungsi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui kolaborasi intensif.

Tim ini biasanya bekerja dalam siklus pendek, yang disebut sprint atau iterasi, untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat dan mendapatkan umpan balik secara langsung.

Dengan begitu, tim bisa melakukan perbaikan dan adaptasi secara cepat. Adapun karakter utama dari tim agile meliputi kolaborasi tinggi, keterbukaan terhadap perubahan, dan pendekatan kerja yang fleksibel.

Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulas beberapa tips untuk menciptakan tim agile yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan bisnis.

1. Menciptakan lingkungan kolaboratif

Kerja sama adalah kunci dalam tim agile. Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi yang terbuka dan transparan di antara anggota tim.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan rutin, seperti daily standup atau scrum meeting, di mana semua anggota tim saling berbagi perkembangan proyek dan tantangan yang dihadapi.

Melalui komunikasi yang intens, tim bisa dengan cepat mengenali masalah, berbagi ide, dan menemukan solusi secara bersama-sama.

2. Memberikan otonomi kepada anggota tim

Dalam tim agile, kemandirian atau otonomi sangat penting. Anggota tim diberi kebebasan untuk mengambil keputusan dalam pekerjaan sehari-hari tanpa harus selalu bergantung pada arahan dari manajemen. Hal ini memungkinkan mereka merespons perubahan lebih cepat dan secara proaktif menghadirkan solusi kreatif.

Selain itu, dengan otonomi, anggota tim bisa lebih bertanggung jawab dan memiliki kepemilikan terhadap hasil pekerjaan mereka, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi dan keterlibatannya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.