7 Tips Menghadapi Burnout Dalam Pekerjaan
Burnout adalah lelah fisik dan mental karena pekerjaan.
Jakarta, FORTUNE – Dunia pekerjaan saat ini memungkinkan membawa dampak psikologis dan kesehatan mental bagi para pekerja, salah satunya adalah kondisi burnout.
Menurut kamus online merriam-webster.com, burnout didefinisikan sebagai sebuah kondisi seseorang yang lelah secara fisik maupun emosional, akibat berbagai tekanan dalam hidup. Dalam dunia pekerjaan, Mckinsey.com mengartikannya berupa kelelahan secara fisik dan mental yang terkuras, sinis, bahkan kehilangan motivasi, akibat banyak tekanan dalam pekerjaan.
Beberapa tanda yang bisa muncul akibat burnout dalam pekerjaan, antara lain rasa lelah yang seolah tak ada akhirnya, merasa yang dikerjakan tidak berguna, membenci pekerjaan yang dilakukan, sakit kepala, susah tidur, hingga depresi saat mengerjakan tugas dalam pekerjaan.
Dengan demikian, burnout dalam pekerjaan adalah masalah yang harus segera diatasi. Oleh sebab itu, mengutip dari siker.id, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulas beberapa tips untuk menghadapi burnout dalam pekerjaan.
1. Kenali gejala burnout
Hal pertama yang bisa Anda lakukan pertama untuk mengidentifikasi apakah Anda terserang burnout dalam pekerjaan adalah dengan dengan mengenali gejalanya.
Beberapa tanda-tanda umum, seperti kelelahan yang terus-menerus, perasaan putus asa dan tidak berdaya, penurunan motivasi dan minat dalam pekerjaan, serta perubahan emosional seperti mudah marah atau mudah tersinggung, bisa jadi indikasi Anda mungkin bisa mengalami burnout.
Dengan mengenali tanda-tanda ini lebih awal, maka Anda dapat mengambil langkah pencegahan dalam mengatasi burnout sebelum situasinya makin parah.
2. Mengatur waktu dan prioritas pekerjaan
Burnout juga bisa diakibatkan oleh beban kerja yang berlebihan. Untuk menghindari hal ini, Anda perlu mengatur waktu dengan bijak dan memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting.
Dengan begitu, jadwal diharapkan lebih realistis dalam menyeimbangkan sibuknya kerja dengan kebutuhan istirahat maupun rekreasi yang baik bagi kesehatan mental. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau mendelegasikan tugas jika memang diperlukan.
3. Menjaga keseimbangan hidup
Mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk menghindari burnout. Carilah waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati di luar pekerjaan, seperti hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
Istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan fisik juga penting untuk menjaga keseimbangan hidup.
4. Mengelola stres sebaik mungkin
Stres adalah faktor utama yang menyebabkan burnout. Oleh karena itu, masalah ini perlu dikelola dengan baik. Temukan metode yang efektif bagi Anda untuk mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, atau olahraga.
Anda juga bisa mencari cara melepaskan diri dari pekerjaan sejenak, seperti dengan berjalan-jalan di alam, hangout bersama teman, atau melakukan aktivitas hobi, seperti main game, nonton film, dan mendengarkan musik.
5. Menjaga kesehatan mental
Perhatikan kesehatan mental dan emosional Anda. Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika Anda merasa terbebani atau kesulitan menghadapi tekanan pekerjaan.
Jangan ragu untuk berbicara tentang perasaan Anda dan mencari bantuan jika diperlukan. Menjaga kesehatan mental dan emosional adalah langkah penting dalam mengatasi burnout.
6. Ambil waktu istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup adalah kunci untuk mengembalikan energi dan menghindari kelelahan yang berlebihan. Pastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk tidur setiap malam dan mengatur waktu istirahat selama hari kerja.
Jangan mengorbankan waktu istirahat Anda demi pekerjaan, karena hal ini hanya akan memperburuk burnout.
7. Berkomunikasi dengan atasan atau divisi HR
Jika Anda merasa terlalu terbebani atau mulai mengalami burnout, sangat penting untuk berkomunikasi dengan atasan atau departemen sumber daya manusia (HR).
Jangan ragu untuk mendiskusikan beban kerja Anda dan cari solusi bersama untuk mengurangi tekanan. Kondisi kenyamanan kerja dan masalah yang Anda rasakan merupakan tanggung jawab atasan atau HR sebagai bagian dari kantor yang memberi pekerjaan. Setidaknya, hal ini dapat membantu Anda menemukan cara untuk mengatasi burnout dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang.