NEWS

Akademisi: CCS Bukan Satu-Satunya Cara Kurangi Emisi Karbon

Banyak kepentingan lain yang juga harus dapat alokasi biaya.

Akademisi: CCS Bukan Satu-Satunya Cara Kurangi Emisi KarbonIlustrasi karbondioksida. (Pixabay/geralt)
02 November 2022

Jakarta, FORTUNE – Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dianggap mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) di atmosfir, meski berbiaya mahal dan membebani anggaran pemerintah. Namun, CCS bukan satu-satunya cara untuk diterapkan di Indonesia.

Guru Besar Teknik Tenaga Listrik dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Prof. Atmonobudi Soebagio, memgatakan biaya pengoperasian teknologi CCS akan semakin memberatkan, apalagi jika tidak ada sumber dana pendukung lainnya. “Perlu diketahui, bahwa teknologi CCS hanya menangkap CO2; tidak menghasilkan oksigen (O2),” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (1/11).

Apalagi,  saat ini perekonomian dunia tengah menghadapi dua tantangan yang menimbulkan kebutuhan besar dalam pembiayaan, yakni biaya kesehatan dan sosial yang dapat mempailitkan negara akibat pandemi Covid-19; dan meningkatnya ancaman perubahan iklim, degradasi lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.

“Kegagalan mengatasi salah satu dari krisis ini dengan kuat dan efektif akan melemahkan kemajuan di sisi lain; respon keduanya menjadi global, mendesak dan dalam skala besar,” kata Atmonobudi.

Tak perlu memaksakan diri

Ilustrasi karbon netral.
Ilustrasi karbon netral. (Pixabay/Geralt)

Budi mengatakan, sebanyak 14 negara di dunia memang berkomitmen  menerapkan CCS untuk mengurangi emisi karbon. Mesji demikian, Indonesia tidak perlu memaksakan diri menggunakannya. Banyak negara yang terpaksa memprioritaskan anggaran belanjanya untuk bidang kesehatan dan bantuan sosial bagi warga negaranya.

“Komitmen Indonesia untuk mengakhiri penggunaan PLTU Batubara sebelum 2050 dan menggantikannya dengan penerapan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan serta ramah lingkungan, merupakan komitmen untuk menurunkan emisi CO2; meskipun tanpa menerapkan teknologi CCS,” ujar Budi.

Solusi penanaman

Hutan mangrove untuk penyerapan jejak karbon/Pixabay

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.