Bendungan Sepaku Semoi IKN Akan Dilengkapi PLTS Terapung 100 MW
Mengambil 20 persen total wilayah Bendungan Sepaku Semoi.
Jakarta, FORTUNE – Bendungan Sepaku Semoi yang berlokasi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), akan dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 100 Megawatt (MW)
Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR), Adenan Rasyid, mengatakan PLTS terapung ini akan memenuhi kebutuhan energi baru terbarukan (EBT) di IKN.
"Asumsi kami satu hektare itu 1 MW, jadi kalau 20 persen dari 500 hektare sekitar 100 MW dan kemungkinan bisa lebih,” ujarnya seperti dikutip Antaranews, Selasa (22/8).
Kementerian PUPR hanya menyediakan tempat dan izin rekomendasi sebagai bagian dari upaya menambah nilai manfaat bendungan Sepaku Semoi. Hal ini didukung dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7/2023 tentang bendungan, yang menyatakan pemanfaatan ruang pada daerah genangan waduk untuk PLTS melebihi 20 persen dari luas permukaan air normal.
Segera diresmikan
Bendungan Sepaku Semoi akan memasuki tahap pengisian perdana pada akhir Agustus dan diresmikan Oktober 2023. Saat ini pembangungan fisik Bendungan sudah mencapai 92,96 persen dengan realisasi serapan anggaran mencapai 90,39 persen.
Bendungan yang belokasi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku ini memiliki panjang 450 meter dengan tipe uruk tanah homogen. Melalui skema kontrak tahun jamak 2020-2023, Bendungan Sepaku Semoi dibangun oleh PT Brantas Abipraya – PT Sacna – PT BRP (KSO) dengan nilai sebesar Rp556 miliar.
Infrastruktur ini dibangun dengan fungsi utama mendukung penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN. Bendungan ini dapat menyuplai kebutuhan air baku hingga 2.500 liter per detik, dengan pembagian 2.000 liter per detik untuk IKN dan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan.
Pembangunan luar Jawa
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengatakan bahwa Bendungan Sepaku Semoi bertujuan untuk memberikan kesempatan serta peluang yang lebih merata, dengan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan di luar Pulau Jawa.
Hal ini, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perwujudan pembangunan yang tidak hanya berorientasi di Jakarta saja. “Kami punya visi yang besar untuk pemerataan pembangunan. Kita membangun di luar Jawa,” kata Suahasil.