NEWS

BMKG Gunakan Tambahan Rp25 Miliar APBN 2025 untuk Modifikasi Cuaca

Ditujukan untuk mencegah bencana hidro-meteorologi.

BMKG Gunakan Tambahan Rp25 Miliar APBN 2025 untuk Modifikasi CuacaKepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam RDP bersama Komisi V DPR RI, Selasa (18/9). (Tangkapan layar)
18 September 2024

Jakarta, FORTUNE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa anggaran tambahan untuk APBN 2025 yang dialokasikan DPR sebesar Rp25 miliar, akan dimanfaatkan untuk operasi Modifikasi Cuaca.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan anggaran tersebut akan dibagi khusus untuk operasi modifikasi sebesar Rp22,09 miliar dan sisanya Rp2,91 miliar akan digunakan untuk tata kelola modifikasi cuaca itu sendiri.

“Rp19,02 miliar difokuskan untuk operasi modifikasi cuaca dalam aksi dini pengurangan atau pencegahan hidro-meteorologi ekstrem,” katanya dalam rapat dengan Komisi V DPR, seperti dikutip dari kanal YouTube Komisi V DPR, Rabu (18/9).

Dwikorita menjelaskan bahwa dalam desain pelaksanaannya, operasi modifikasi cuaca pencegahan hidro-meteorologi ekstrem akan dilakukan dengan total 40 hari pada 2025. Selama itu, pesawat akan melakukan penerbangan sebanyak enam jam per hari untuk menaburkan zat natrium klorida (NaCl) ke awan potensial yang telah ditentukan oleh BMKG.

Masih belum cukup

Potensi cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG.
Potensi cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG. (dok. BMKG)

Dwikorita mengaku bahwa nilai alokasi tambahan ini masih jauh di bawah kebutuhan yang mencapai Rp700 miliar. Namun, pihaknya akan berusaha memanfaatkan anggaran tersebut secara maksimal via kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait.

“Untuk sampai menghentikan risiko hujan ekstrem susah, tapi kami paling tidak dapat mengurangi risiko terjadinya hujan ekstrem yang menjadi pemicu bencana hidro-meteorologi itu,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama 2023 Indonesia mengalami 5.400 kejadian bencana yang 95 persennya merupakan bencana hidro-meteorologi seperti banjir maupun tanah longsor.

BNPB menyatakan jumlah kerusakan dan dampak korban jiwa sangat mungkin ditekan secara signifikan karena pemanfaatan inovasi teknologi pencegahan.

Mitigasi

Kepala BNPB Suharyanto saat berikan sambutan di kantor Kementan, Kamis (30/6). (FORTUNE Indonesia/Eko Wahyudi).

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.