Kepala BKF Klaim Angka Kemiskinan Naik Tipis
Tingkat kemiskinan RI lebih moderat dibndingka negara lain.
Jakarta, FORTUNE – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan tingkat kemiskinan di Indonesia naik tipis per September 2022. Hal ini disebabkan kenaikan inflasi bahan pangan periode sebelumnya yang sempat mencapai puncaknya di 11,5 persen pada Juli 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan pada September 2022 mencapai 9,57 persen, naik 0,03 persen dari 0,14 persen pada Maret 2022.
"Keputusan Pemerintah untuk menaikkan subsidi energi menjadi Rp551 triliun menjadi faktor kunci menjaga angka kemiskinan,” kata Febrio dalam keterangan resmi, Selasa (17/1).
Namun, tingkat kemiskinan yang dialami Indonesia lebih moderat jika dibandingkan dengan banyak negara lainnya, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa yang mencatatkan rekor tertinggi dalam empat dekade terakhir.
Peran APBN
Fabio mengtakan, APBN berperan krusial dalam meredam gejolak inflasi global melalui mekanisme subsidi energi dan alokasi belanja stabilisasi harga pangan.
"Ke depan, pemerintah perlu menjaga momentum penurunan inflasi dan mengakselerasi realisasi belanja pada Triwulan 1 2023 untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya.
Ia memperkirakan bahwa tingkat kemiskinan dapat kembali menurun ke depan, seiring dengan inflasi bahan pangan yang menunjukkan tren penurunan signifikan dari 9 persen pada September 2022 sampai 5,6 persen pada Desember 2022.
Rilis BPS
Sebelumnya, Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 mencapai 9,57 persen atau meningkat 0,03 persen poin terhadap Maret 2022. Namun, angka ini menurun 0,14 juta orang jika dibandingkan dengan September 2021 yang mencapai 26,5 juta orang.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga pemutusan hubungan kerja. “Sepanjang September 2022 terjadi pemutusan hubungan kerja di sektor padat karya seperti industri tekstil, alas kaki, serta perusahaan teknologi. Ini yang sudah kita lalui pada September 2022,” katanya.