Jokowi Ungkap 3 Langkah Kolaborasi MIKTA di Ajang G20 India
Prinsip kesetaraan harus diutamakan demi stabilitas global.
Jakarta, FORTUNE – Dalam rangkaian KTT G20 di India, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah langkah kolaborasi yang bisa dilakukan forum MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) untuk menghadapi berbagai tantangan global.
Presiden Jokowi yang didapuk sebagai pimpinan dalam pertemuan tersebut, mengatakan, di forum konsultatif ini, MIKTA harus memastikan terpenuhinya hak pembangunan seluruh negara termasuk global selatan. "Untuk melakukan hilirisasi industri dan menjadi bagian dari rantai pasok global,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Senin (11/9).
Jokowi mengungkapkan, diperlukan dukungan dalam pemulihan inklusif melalui transformasi digital. Dengan keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Ia mengungkapkan, kawasan Asia Tenggara saat ini sudah memiliki Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang dapat melipatgandakan ekonomi digital hingga US$2 triliun pada tahun 2030.
“Ketiga, mendorong multilateralisme. MIKTA harus mendorong reformasi tata kelola global yang mengakomodasi suara dan kebutuhan negara-negara berkembang serta harus sejalan dengan tujuan dan zamannya,” kata Jokowi.
Ia berharap negara MIKTA memperkuat sinerginya untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Visi ASEAN
Lawatan Jokowi ke forum G20 di India ini melanjutkan visi dan misi Indonesia dalam kepemimpinannya di ASEAN 2023. Apalagi, saat ini yang jadi tujuan di ASEAN adalah menjadikan kawasan sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth dari berbagai sektor di dunia.
Dalam sesi kedua KTT G20, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mendorong ASEAN sebagai jangkar stabilitas kawasan Indo-Pasifik. “Yang memiliki habit of dialogue dan habit of cooperation di Indo-Pasifik karena dunia butuh penetral, butuh safe house,” katanya.
Selain itu, Indonesia akan terus menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang atau Global South, supaya kerja sama dan membuka ruang dialog kepada semua pihak, tanpa terkecuali.
“G20 harus mendukung partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong ekosistem kerja sama yang setara dan inklusif,” ujar Jokowi.
Kesetaraan
Jokowi menegaskan, pentingnya membangun persatuan negara-negara di dunia sebagai satu keluarga besar yang saling membangun, saling peduli, dan memiliki satu tujuan bersama yaitu menciptakan kehidupan yang damai dan makmur.
Kesetaraan adalah salah satu cara yang bisa diciptakan, seiring menjaga solidaritas antarnegara. Hal tersebut dapat diciptakan salah satunya melalui keadilan dalam reformasi dan transparansi global.
“Termasuk soal sistem perpajakan internasional, dengan pemenuhan akan hak pembangunan bagi semua, termasuk negara berkembang,” ujarnya. “Kita perlu akhiri dikotomi yang mengotak-ngotakan, utara dan selatan, maju dan berkembang, maupun timur dan barat.”
Tentang MIKTA
Menurut laman resmi Setkab, MIKTA adalah forum konsultatif antar 5 negara, yakni Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia, yang dibentuk pada tahun 2013 melalui pertemuan Menteri Luar Negeri kelima negara tersebut di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York, Amerika Serikat.
Adapun tujuan dari pembentukan forum ini adalah untuk memperkuat kerja sama antarnegara anggotanya untuk berkontribusi menjawab berbagai permasalahan global. Kehadiran MIKTA diharapkan dapat menjadi penyeimbang di tengah rivalitas negara-negara adidaya.