Fortune Recap
- Patrick Sugito Walujo tetap menjadi Direktur Utama GoTo hingga 2029.
- GTV inti Grup meningkat 74% YoY menjadi Rp72,0 triliun, pendapatan bruto naik 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun.
- Rugi bersih GoTo membaik 55% YoY menjadi Rp4,31 triliun pada 9 bulan awal 2024, dengan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan bahwa Direktur Utama, Patrick Sugito Walujo berkomitmen untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029.
Pengumuman ini sejalan dengan kinerja perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di bawah kepemimpinan Patrick selama setahun terakhir.
Pada kuartal III-2024, Gross Transaction Value (GTV) inti Grup meningkat 74% year-on-year (YoY) menjadi Rp72,0 triliun. Sementara pendapatan bruto juga mengalami kenaikan 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Pencapaian yang solid ini didorong oleh peningkatan 21% YoY dalam jumlah Pengguna yang Bertransaksi Bulanan (MTU) di seluruh ekosistem GoTo.
Sebagai CEO, Patrick akan fokus mendorong GoTo mencapai pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan, dan Dewan Komisaris GoTo telah menyetujui paket retensi berbasis kinerja sebagai bagian dari kesepakatan kerja.
“Memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa dan saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (6/1).
Presiden Komisaris GoTo, Agus D. W. Martowardojo menyebutkan bahwa selama Patrick menjabat, prospek perusahaan telah mengalami transformasi serta membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
GoTo mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di sepanjang 2024. Pada saat yang sama, pertumbuhan dan profitabilitas terus menunjukkan tren peningkatan.
“Saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” ujar Agus.
Kinerja GoTo membaik
Diketahui, rugi bersih GoTo membaik 55% YoY menjadi Rp4,31 triliun pada 9 bulan awal 2024. Hal ini disertai dengan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.
Dikutip dari laporan keuangan kuartal III-2024, pertumbuhan yang baik didukung oleh perbaikan rugi usaha sebesar 77 persen YoY menjadi Rp2,05 triliun. Pendapatan bersih GoTo bertumbuh 11% YoY menjadi Rp11,6 triliun pada Januari–September 2024.
Bersamaan dengan itu, beban perseroan berhasil ditekan sebesar 29% YoY menjadi Rp13,7 triliun. Secara year-to-date, EBITDA yang disesuaikan GoTo membaik 98% YoY dari minus Rp3,7 triliun menjadi minus Rp72 miliar. Hal ini makin mendekati target perseroan untuk mencapai titik impas (breakeven) EBITDA yang disesuaikan pada 2024.
Adapun, kinerja GoTo itu ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (monthly transacting users/MTU) sebesar 21% YoY di seluruh ekosistem GoTo.