Jokowi Bertemu Bongbong Marcos, Ini Sejumlah Poin yang Dibahas
Perusahaan RI bisa kuasai 50 persen pangsa pasar Filipina.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Filipina, Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr, dalam kunjungannya ke Istana Malacanang. Pertemuan itu membahas sejumlah poin penting mencakup penguatan Kerja Sama bilateral dan kawasan di berbagai sektor.
Jokowi mengatakan, kunjungan ini bersamaan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina. “Di bidang politik dan keamanan kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan dan telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen, serta penguatan kerja sama pertahanan, termasuk alutsista,” katanya dalam pernyataan pers, Rabu (10/1).
Jokowi juga mengatakan, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama ekonomi, dengan membuka akses pasar dan peningkatan perdagangan. Salah satu fokus utamanya adalah pengamanan pada produk kopi Indonesia. “Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special safeguard measure untuk produk kopi Indonesia,” katanya.
Kerja sama di ASEAN
Terkait kerja sama di kawasan, Jokowi mengungkapkan Indonesia dan Filipina sepakat untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN. Presiden menekankan, ASEAN harus terus berpegang pada prinsip hukum internasional.
“Kami sepakat pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN yang bukan hanya sekadar jargon, serta ASEAN yang harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” kata Jokowi.
Kepercayaan
Presiden juga sempat menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina kepada badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia untuk membangun penting infrastruktur di negara tersebut.
Untuk itu, Jokowi mendorong agar proyek pengerjaan kereta komuter utara-selatan Filipina yang turut digarap oleh BUMN Indonesia dapat segera terlaksana. “Untuk groundbreaking North-South Commuter Railway Project penting untuk dipercepat,” ujarnya.
Investasi Indonesia
Jokowi juga mengunjungi Kopiko Philippines Corporation (KPC) yang merupakan bagian dari PT Mayora Indah Tbk–perusahaan Indonesia.
“Kita melihat ternyata menguasai pasar hampir 50 persen di Filipina,” katanya.
Menurut Jokowi, jumlah produk kopi yang dihasilkan oleh KPC sangat besar. Oleh karena itu, Presiden berharap industri tersebut dapat memberikan dampak positif bagi para petani Indonesia untuk turut berkontribusi dalam menyediakan bahan baku produksi.
“Jadi produk-produk kopi saset yang jumlahnya saya kira sangat besar sekali dan itu akan memberikan kontribusi pada kebutuhan bahan baku kopi, singkong, dan lain-lainnya yang akan sangat bagus untuk para petani,” ujarnya.