Jakarta, FORTUNE –Rangkaian KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT resmi berakhir hari ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga kesimpulan yang dihasilkan dalam perhelatan regional Asia Tenggara tersebut.
Jokowi mengungkapkan bahwa persatuan adalah kunci dari upaya mewujudkan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. “Indonesia ingin melihat ASEAN kuat, mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral di kawasan,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (11/5).
Berbagai masalah yang dihadapi kawasan, kata Jokowi, membutuhkan peran negara-negara di kawasan sebagai satu keluarga besar ASEAN. “Kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju tujuan yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera,” katanya.
Kepentingan rakyat
Kesimpulan pertama, Jokowi mengungkapkan kepentingan rakyat jadi perhatian utama bagi para pemimpin negara di ASEAN. “Termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia. Saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya,” katanya.
Masalah Myanmar
Kedua, konflik di Myanmar harus segera diselesaikan. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan menurutnya tidak bisa ditoleransi dan Five-Point Consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders. "Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN, karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan,” ujarnya.
Presiden menegaskan, Indonesia siap untuk berdiskusi dengan siapa pun termasuk dengan Junta dan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan. Hal ini guna menjaga kesatuan di ASEAN, karena tidak boleh ada satu pun pihak di luar ASEAN yang memanfaatkan konflik internal di Myanmar.
Jokowi mengatakan bahwa kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi. “Penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” ujarnya.
Penguatan kerja sama ekonomi
Kesimpulan ketiga berhubungan dengan penguatan kerja sama ekonomi. ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia, sehingga hilirisasi industri menjadi kunci.
“Selain itu, implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antarnegara sepakat untuk diperkuat. Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” kata Presiden.