Jokowi Ajak Cina Dukung Investasi IKN hingga Kendaraan Listrik
Sejumlah MoU di berbagai bidang pun sudah ditandatangani.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kepada para pengusaha Cina, Presiden Xi Jinping siap mendukung Indonesia secara khusus, salah satunya di bidang investasi.
“Kami bersepakat Indonesia dan RRT, untuk terus mendorong investasi di Indonesia, dan secara khusus saya minta kawasan industri di Kalimantan Utara diberikan dorongan dan kerja sama investasi di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN),” kata Jokowi dalam pertemuan bisnis bersama Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok (INACHAM) dan sejumlah pengusaha Tiongkok di Shangri-La Hotel, Chengdu, Jumat (28/7).
Oleh karena itu, Presiden meminta agar para investor tidak ragu untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi ketika berinvestasi di Indonesia.
“Saya berharap kalau ada masalah-masalah di lapangan baik mengenai pembebasan tanah, baik mengenai izin, tolong disampaikan,” katanya. “Informasi dari bapak-bapak semua akan kami tampung dan kami akan selesaikan.”
Perincian potensi investasi
Prioritas investasi di Indonesia saat ini mencakup ekosistem kendaraan listrik, mulai bahan baku, baterai, sampai produksi kendaraannya; energi baru terbarukan; dan pembangunan IKN.
Diperkirakan, Produksi kendaraan listrik akan mencapai 2,4 juta pada tahun 2035. Sementara, Indonesia sendiri memiliki potensi 434.000 Megawatt listrik terbarukan, baik dari hydropower, surya, ombak, maupun angin.
“Saya tahu, di sini sudah banyak yang masuk, mungkin bisa menyampaikan kepada rekan yang lain apakah ada kesulitan atau problem, saya kira bisa disampaikan apa adanya. Kami terbuka bagi investor asal RRT,” ujarnya.
“Geothermal sendiri ada sekitar 29.000 MW, saya kira ini sebuah kesempatan yang sangat baik. Kalau energinya hijau, nanti produknya hijau, jualan produknya bisa di posisi premium,” kata Presiden.
Terkait pembangunan IKN, Presiden memastikan bahwa pemerintah Indonesia siap menerima para investor asing maupun swasta yang ingin bergabung. “Baik untuk kesehatan, pendidikan, riset, data center, atau properti, bisa mulai dilaksanakan tahun ini, karena ini ada 34.000 hektare yang sudah siap lahannya, dan bisa dimasuki oleh investor,” ujarnya.
Jokowi dan Xi Jinping teken sejumlah MoU
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping menyaksikan sejumlah penandatanganan dokumen kerja sama antara Cina dan Indonesia, seperti Protokol Persyaratan Pemeriksaan dan Karantina untuk Ekspor Serbuk Konjac dari Indonesia ke Cina; Protokol Persyaratan Phytosanitary untuk Ekspor Tabasheer dari Indonesia ke Tiongkok; serta Rencana Aksi Kerja Sama Bidang Kesehatan.
Selain itu, ada Nota Kesepahaman tentang Pusat Penelitian dan Pengembangan Bersama; Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Perencanaan Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman terkait Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesi ke Nusantara; dan Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Cina: Two Countries, Twin Parks.
Jokowi mengapresiasi dukungan Cina untuk Indonesia yang memegang keketuaan ASEAN. “Saya sangat mengapresiasi dukungan Tiongkok untuk keketuaan Indonesia di ASEAN dan sentralitas ASEAN dalam arsitektur regional yang inklusif untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik agar tetap damai, stabil, dan sejahtera,” kata Presiden seperti dikutip dari laman Setkab, Kamis (27/8).
Lebih lanjut, Jokowi menyebut bahwa Indonesia dan Cina berhasil menciptakan banyak kemajuan nyata dalam berbagai kerja sama, terutama selepas penyelenggaraan G20 di Bali pada tahun lalu. Dalam pertemuan ini, beberapa kerja sama yang dibahas oleh kedua kepala negara, antara lain penguatan perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, pembangunan IKN, hingga riset dan teknologi.