NEWS

Memahami Background Check Dalam Proses Rekrutmen Pekerja

Background check harus dipahami perekrut dan calon pekerja.

Memahami Background Check Dalam Proses Rekrutmen Pekerjailustrasi interview kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
21 September 2023

Jakarta, FORTUNEBackground check adalah salah satu tahap yang dilewati dalam sebuah proses rekrutmen pekerja. Proses ini biasanya dilakukan divisi human resources (HRD) atau Sumber Daya Manusia (SDM) di sebuah perusahaan.

Karyawan merupakan aset berharga perusahaan, yang turut menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah perusahaan. Maka dari itu, proses rekrutmen karyawan harus dilakukan secara hati-hati dan matang.

Careerbuilder.com menuliskan bahwa lebih dari 58 persen surat lamaran kerja yang dilengkapi curriculum vitae (CV) berisi informasi palsu atau tak sesuai kenyataan.

Untuk menghindari masalah ini, maka background check pun dibutuhkan oleh HRD, untuk memastikan informasi yang disampaikan calon pekerja benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Tak hanya diketahui oleh perekrut, para calon pekerja juga harus mengetahui apa itu background check. Mengutip dari sejumlah sumber, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulasnya.

Pengertian background check

Mengutip artikel yang ditulis oleh Jobstreet by SEEK, background checking merupakan suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan atau perekrut untuk melakukan verifikasi kebenaran atas informasi yang disampaikan oleh kandidat dalam CV dan/atau saat interview. Perusahaan dapat mempercayakan kegiatan background check kepada jasa konsultansi yang berpengalaman sebagai pihak ketiga.

Background check merupakan proses pengecekan yang meliputi verifikasi dokumen (misalnya sertifikat, ijazah), referensi dari atasan di perusahaan sebelumnya, dan termasuk memastikan apakah kandidat mempunyai catatan tindakan kriminal.

Tujuan dari background check adalah untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan perekrutan yang terbaik. Selain untuk memastikan perekrut mendapatkan pekerja dengan kualitas terbaik, hal ini juga berguna untuk meminimalisir turnover rate atau angka karyawan yang keluar perusahaan. HRD biasanya akan berusaha memastikan apakah kandidat tersebut memang memiliki kemampuan seperti yang disebutkan ataukah tidak sesuai fakta.

Beberapa contoh yang dilakukan adalah dengan menghubungi atasan di tempat kerja sebelumnya atau mengecek dari setiap akun media sosial kandidat, seperti Facebook, Instagram, atau LinkedIn.

Meski begitu, biasanya perekrut akan meminta persetujuan dari kandidat untuk melakukan background check. Tapi, bisa saja hal ini dilakukan secara diam-diam tanpa sepegetahuan kandidiat.

Langkah backgorund check

Jobstreet menuliskan sejumlah langkah yang bisa dilakukan perekrut saat background checking:

  1. Menyampaikan langsung kepada kandidat
    Sebelum proses background checking dilakukan, perekrut perlu menyampaikan terkait proses ini ke kandidat karena hal ini menyangkut informasi pribadi mereka. Sampaikanlah informasi apa saja yang butuh dicek oleh perusahaan dan berapa lama prosesnya akan berlangsung, supaya kandidat juga punya perkiraan kapan akan mendapat kabar kelanjutan.
  2. Buat janji dengan pihak referensi
    Setelah mendapatkan kontak referensi dari kandidat, perekrut bisa menghubungi orang tersebut dan mengatur waktu untuk mengobrol. Di tahap ini perekrut akan mencari tahu mengenai kinerja kandidat sebelumnya dan bagaimana pandangan orang lain mengenai kandidat tersebut.
  3. Cek riwayat dan keaslian dokumen
    Hal ini berlaku untuk seluruh riwayat kandidat, mulaid dari riwayat kriminal, kesehatan, dan kebenaran bahwa kandidat tersebut pernah bekerja di suatu perusahaan atau menempuh pendidikan di suatu instansi. Perhatikan juga kesesuaian dengan dokumen yang diberikan kandidat, apakah terdapat ciri-ciri paklaring palsu, seperti warna cap yang bergradasi, tanda tangan yang di-print, atau tidak adanya kop surat.
  4. Cek media sosial
    Perekrut bisa melihat bagaimana kandidat berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya dan melihat karakternya dari postingannya di media sosial. Memeriksa media sosial juga bisa jadi salah satu cara untuk memastikan kelayakan kandidat untuk bekerja di suatu perusahaan.
  5. Review hasil sebelum membuat keputusan
    Sebelum mengambil keputusan, perekrut harus mendiskusikan hasil background checking bersama calon atasan kandidat dan pemimpin perusahaan. Pertimbangkanlah kebutuhan perusahaan dan keamanan dinamika tim. Jika memang hasilnya dianggap tidak sesuai, atau terdapat track record yang buruk, proses rekrutmen bisa dihentikan dan beralih ke kandidat lain yang lebih sesuai.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.