Menparekraf Dukung Industri Fesyen Muslim Indonesia
Subsektor fesyen di Indonesia berpotensi tumbuh pesat.
Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung kemajuan industri fesyen muslim lokal di Indonesia. Salah satu program yang dihadirkan adalah Modest Fashion Founders Fund (ModestFFFund) untuk mengakselerasi kapital sekaligus mengembangkan kapasitas bagi pendiri jenama modest fashion atau pakaian tertutup sederhana yang siap mendunia.
Kemenparekraf mencatat bahwa fesyen adalah salah satu dari tiga sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, bersama kuliner dan kriya. Produk-produk yang dihasilkan oleh sebagian besar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini menyumbang Rp1.100 Triliun terhadap PDB Indonesia sepanjang 2020.
Fesyen adalah bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif Indonesia yang memiliki potensi pertumbuhan pesat di masa depan. Salah satu yang berdaya saing tinggi adalah fesyen muslim karena memiliki pasar besar konsumen muslim, baik dari dalam maupun luar negeri.
Program HijUp Growth Fund
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dalam sambutannya di acara “Press Conference HijUp Growth Fund”, secara daring, pada Rabu (25/8). Acara ini diadakan oleh brand fesyen HijUp, pionir e-commerce fesyen muslim pertama di dunia yang didirikan Diajeng Lestari pada 2011.
HijUp Growth Fund adalah program pendanaan untuk pelaku industri fesyen muslim di Indonesia. Hasil inisiasi HijUp untuk memeriahkan hari ulang tahun ke-10 ini memberikan pembiayaan dengan bantuan dana maksimal sebesar Rp100 miliar serta pendampingan bagi brand-brand lokal untuk memaksimalkan potensinya.
HijUp Growth Fund menuju kolaborasi dalam Modest Fashion Founders Fund
CEO HijUp, Diajeng Lestari, mengatakan bahwa fesyen muslim dapat terus tumbuh dan berkembang meskipun dalam situasi sulit. Hal ini tentunya didukung dengan berbagai inovasi yang dilakukan, salah satunya melalui program ‘HijUp Growth Fund’.
“Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus menghadirkan produk fesyen muslim terbaik di Indonesia. Bagaimana caranya produk fesyen muslim Indonesia ini bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri, dan bahkan sampai ke luar negeri,” kata Diajeng dalam sebuah pernyataan.
Sandiaga melihat program ini sebagai peluang kolaborasi untuk peningkatan kualitas dan akses pasar bagi produk-produk lokal. “Semoga tahun depan kita bisa merangkul HijUp Growth Fund sebagai salah satu kolaborator kita untuk Modest Fashion Founders Fund,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Program lain Kemenparekraf untuk dukung subsektor fesyen
Selain ModestFFFund, Kemenparekraf memiliki program Baparekraf Digital Enterpreneurship (BDE). Program ini memberikan pendampingan bagi pelaku subsektor fesyen dan mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital dalam proses bisnisnya. Hal ini penting, mengingat e-commerce di Indonesia berpotensi besar memajukan UMKM.
Pada Januari 2021, Hootsuite bekerja sama dengan We Are Social mempublikasikan Digital Report 2021 dan memosisikan Indonesia sebagai negara pengguna e-commerce dengan jumlah tertinggi di dunia. Terdapat 87,1% pengguna internet berusia 16-64 tahun yang menggunakan e-commerce untuk membeli sebuah produk dalam beberapa bulan sebelumnya.
“Kemudian ada program Beli Kreatif Lokal dan Beli Kreatif Danau Toba, yang ternyata mendorong para pelaku industri fesyen di Danau Toba secara luar biasa. Kita juga memfasilitasi pelaku parekraf untuk onboarding, sehingga target mendigitalisasi 30 juta pelaku UMKM sampai dengan tahun 2023 dapat terwujud,” ucap Sandiaga.