NEWS

Menteri LHK Sebut Ekonomi Biru Perkuat Keberlanjutan Ekosistem Laut

Perlu pertimbangkan pertumbuhan ekonomi sampai soal ekologi.

Menteri LHK Sebut Ekonomi Biru Perkuat Keberlanjutan Ekosistem LautDialog ekonomi biru di AIS Forum 2023, Senin (9/10). (dok. Kemenparekraf)
09 October 2023

Jakarta, FORTUNE – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menyebut penerapan ekonomi biru akan memperkuat keberlanjutan ekosistem laut.

Siti Nurbaya mengatakan, strategi ekonomi biru itu perlu dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah hal, seperti pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, iklim yang berdaya tahan, sampai keberlanjutan ekologi, dan integrasi lingkungan. “Kebijakan dalam ekonomi biru perlu dikejar dengan langkah konkret, di antaranya bersama dengan pembangunan kapasitas, regulasi, dan teknologi,” ujarnya di Archipelago and Island State (AIS) Forum 2023, di Bali, Senin (9/10).

Selain memperkuat ekosistem laut, ekonomi biru juga mendorong pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan inklusi sosial. Oleh karena itu, wilayah pesisir seperti ekosistem mangrove sangat penting untuk diperhatikan, apalagi lebih dari 100 juta penduduk dunia saat ini hidup dalam jangkauan hutan mangrove.

“Di negara Asia, termasuk Indonesia, kebanyakan penduduk menggantungkan hidup pada sumber daya mangrove, dan mangrove memiliki nilai tinggi karbon biru, sebagai bagian stratetgi pembangunan nasional rendah karbon,” kata Menteri LHK.

Tantangan

Ekosistem mangrove.
Ekosistem mangrove. (Pixabay/Ravini)

Kondisi laut saat ini terdampak oleh sejumlah aktivitas manusia, mulai dari kebutuhan pangan, air, energi, transportasi, perdagangan, sampai obat-obatan. Ditambah dengan ancaman laut juga banyak terjadi, seperti penangkapan ikan ilegal, pembangunan pesisir yang tak mengindahkan keseimbangan lingkungan, sampai dengan polusi.

Dia mengungkapkan, keanekaragaman hayati di laut pad akhirnya akan terpengaruh, pasokan ikan menjadi turun, sampai dengan perubahan iklim yang jadi masalah bersama seluruh umat manusia di dunia.

“(Padahal) Sudah ada banyak aturan perundang-undangan, aspek hukum, dan kebijakan, dalam pengelolaan lingkungan, konservasi pesisir, sumber daya maritim, kenekaragaman hayati, dan tata kelola perikanan yang mendukung kelautan,” katanya.

Solusi inovatif

Nelayan membongkar muat ikan saat tiba di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021)
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.