Multitasking Dalam Kerja: Kekurangan, Manfaat, dan Cara Optimalisasi
Multitasking tak selamanya jadi nilai tambah.
Jakarta, FORTUNE – Bagi sebgaian orang, kemampuan untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan atau multitasking menjadi sebuah kelebihan atau nilai tambah ketika melamar pekerjaan. Meski dianggap mendukung produktivitas kerja, jika terlalu sering dilakukan hal ini bisa saja berujung pada kelelahan.
Menurut Jobstreet, multitasking adalah kemampuan untuk mengerjakan dua atau lebih pekerjaan di waktu yang sama. Hal ini bisa dilakukan dengan mengalihkan fokus dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain secara bergantian atau melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Kebanyakan orang melakukan multitasking karena tuntutan pekerjaan dan waktu.
Meski begitu, Anda perlu mengetahui bahwa multistasking bukan hanya memiliki manfaat, namun juga kekurangan. Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulasnya, dengan melansir dari laman resmi Jobstreet.
Kekurangan
Bagi banyak orang, multitasking adalah sebuah nilai tambah dan kelebihan, namun di sisi lain ada pula sisi kekurangannya, seperti:
- Tidak fokus
Multitasking kadang memaksa seseorang untuk mengerjakan banyak hal dalam waktu yang sama. Hal ini berpotensi membuat konsentrasi akan sering terpecah sehingga waktu yang ada tidak terpakai secara efisien. Mengerjakan banyak pekerjaan bersamaan memang akan terlihat cepat, namun hasilnya tidak akan sebagus orang yang fokus mengerjakan satu per satu, karena berpotensi memicu perasaan mudah jenuh yang berkibat pada kelelahan atau burnout. - Sering terjadi kesalahan
Orang yang bisa multitasking rawan untuk terbagi fokusnya pada beberapa urusan, sehingga kerap melakukan kesalahan, khususnya dalam proses pengerjaan. Otak Anda dibuat bekerja bolak-balik antara satu pekerjaan dengan lainnya. - Menghambat kreativitas
Anda tidak akan sempat untuk memikirkan hal lain, karena pikiran sudah terpaku pada banyak pekerjaan. Dengan begitu, Anda akan jarang sekali punya kapasitas dan energi untuk menghadirkan inovasi baru, bahkan memiliki sedikit waktu untuk mengembangkan ide baru dan berkreasi lebih. - Memakan lebih banyak waktu
Mengerjakan banyak hal sekaligus dengan tidak tepat malah akan memakan banyak waktu Anda. Selain itu, Anda perlu memeriksa ulang apakah pekerjaan sudah benar di akhir, dan ini berarti akan memerlukan waktu tambahan. Jadi, selain buang waktu, tenaga yang Anda gunakan juga tidak terpakai secara efektif. Anda akan lebih mudah kelelahan dibanding seseorang yang mengerjakan tugasnya satu per satu.
Manfaat
Sementara sisi positifnya, seseorang yang melakukan pekerjaan secara multitasking biasanya memiliki nilai manfaat sebagai berikut:
- Menghemat waktu
Kemampuan multitasking akan menghemat waktu jika dilakukan dengan benar, karena bisa menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan di waktu yang sama. Jika pekerjaan tersebut dikerjakan secara terpisah satu per satu, justru akan memakan waktu lebih panjang. Dengan demikian, Anda akan memiliki waktu untuk melakukan kegiatan lain. - Meningkatkan produktivitas
Dengan lebih banyaknya pekerjaan yang bisa Anda kerjakan, maka produktivitas juga akan meningkat. Seberapa banyak pekerjaan terselesaikan juga merupakan faktor penting untuk menilai performa Anda dalam dunia kerja. Selain itu, dengan menjadi lebih produktif, Anda bisa memberikan dorongan serta pengaruh positif bagi kolega dan lingkungan kerja. - Mencegah penundaan pekerjaan
Multitasking akan membuat Anda fokus dengan daftar pekerjaan harian yang perlu diselesaikan. Hal ini membuat pikiran Anda tetap aktif dan sibuk dengan urusan pekerjaan, sehingga tidak akan punya waktu untuk memikirkan gangguan lain, dan tidak aka nada waktu yang terbuang percuma. - Potensi untuk jadi kandidat terbaik
Dengan banyaknya perusahaan yang membutuhkan skill multitasking, maka seseorang dengan kemampuan ini akan jadi prioritas, terutama saat melaman kerja. Bagi perekrut, biasanya kandidat dengan kemampuan multitasking dinilai dapat menghemat biaya operasional, karena bisa mendelegasikan beberapa pekerjaan tertentu tanpa perlu merekrut terlalu banyak pegawai baru.
Cara mengoptimalisasi kemampuan multitasking
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk bisa mengoptimalkan kemampuan multitasking:
- Membuat to-do list
To-do list artinya daftar semua pekerjaan yang perlu dilakukan. Pastikan Anda sudah memasukkan semua hal yang perlu dikerjakan setiap harinya. Untuk pekerjaan besar, Anda bisa memecah pekerjaan tersebut menjadi langkah-langkah kecil yang mudah diatur. - Urutkan pekerjaan berdasar skala prioritas
Setelah membuat to-do list, Anda bisa mulai mengerjakan pekerjaan berdasarkan skala prioritas. Pastikan kamu mengerjakan pekerjaan dengan prioritas tertinggi, demi mengantisipasi bila ada pekerjaan yang tak sempat terselesaikan tepat waktu. Biasakan untuk membuat skala prioritas, mulai dari ‘mendesak dan penting’; ‘tidak mendesak tetapi penting’; ‘mendesak dan tidak penting’; hingga ‘tidak mendesak dan tidak penting’. - Kelompokkan pekerjaan yang serupa
Pastikan Anda mengelompokkan beberapa pekerjaan yang mirip atau memiliki proses pengerjaan yang sama. Dengan begitu, Anda bisa menghemat tenaga untuk pekerjaan yang mirip ini dengan efektif. - Delegasikan pekerjaan
Meski Anda memiliki kemampuan untuk multitasking, namun bila mendapat kesempatan untuk mendelegasikan pekerjaan yang mendesak dan tidak penting, sebaiknya Anda lakukan, supaya semakin banyak pekerjaan yang selesai dalam waktu singkat. - Minimalisir risiko gangguan
Distraksi bisa menganggu fokus Anda ketika multitasking, sehingga ahal ini perlu dikurangi, supaya Anda bisa lebih terfokus untuk menyelesaikan pekerjaan.
Demikianlah sejumlah hal yang perlu Anda ketahui tentang multitasking saat bekerja. Jadi, multitasking tak selamanya menjadi kelebihan, namun bila Anda melakukannya dengan benar, maka hal ini akan berjalan dengan lebih optimal.