MV3 Garuda Limousine, Mobil yang Ditumpangi Presiden Prabowo Subianto
MV3 Garuda Limousine dibuat oleh PT Pindad.
Jakarta, FORTUNE – Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diwarnai oleh hadirnya kendaraan khusus kepresidenan, yang digunakan untuk pawai setelah acara pelantikan usai. Kendaraan gagah bertajuk MV3 Garuda Limousine tersebut diketahui merupakan besutan PT Pindad.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, mengatakan bahwa MV3 Garuda Limousine adalah karya anak bangsa yang digunakan dalam momentum bersejarah pelantikan Presiden Republik Indonesia.
“Bapak Prabowo Subianto yang tiada henti memberi kepercayaan, menantang dan mendorong penggunaan produk buatan dalam negeri produksi Pindad untuk terus maju dan meningkatkan kualitasnya,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip dari Antaranews, Senin (21/10).
MV3 adalah salah satu varian yang dirancang untuk kebutuhan militer dan seremonial. Ditenagai mesin turbo diesel 2.200 cc, kendaraan ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km. PT Pindad telah mengembangkan beberapa varian Maung, termasuk tipe atap terbuka (Tangguh), serta model Komando dan Jelajah yang dilengkapi fitur khusus sesuai kebutuhan operasional.
Dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia (20/10), MV3 Garuda Limousine tampil dengan warna putih dengan tampilan eksklusif dan maskulin. Pelat ‘Indonesia 1’ dan emblem Garuda kian menambah kegagahan Mobil taktis dengan spesifikasi anti peluru karya Pindad ini.
Menurut Pindad, varian Maung ini berawal dari arahan Prabowo Subianto daat menjabat Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju. Setelah generasi pertama Maung lahir, Prabowo Subianto mengarahkan dilakukan inovasi dan perbaikan hingga akhirnya Pindad meluncurkan generasi ketiga dengan berbagai ketangguhannya serta body kendaraan yang dapat bermanuver di berbagai medan ekstrem.
Spesifikasi
Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, mengatakan bahwa MV3 Garuda Limousine merupakan mobil buatan dalam negeri pertama yang digunakan langsung oleh Presiden RI.
"Kendaraan MV3 Garuda Limousine memiliki desain yang memperlihatkan karakter yang kuat dengan identitas bangsa Indonesia yang kental, dilengkapi dengan fitur keamanan dan kenyamanan untuk penumpang didalamnya,” ujarnya.
Kendaraan berjenis SUV ini memiliki bobot 2,95 ton, dimensi panjang sekitar 5,05 meter, lebar 2,06 meter, tinggi 1,87 meter serta desain long wheelbase yang nyaman dan lega. Selain itu, MV3 Garuda Limousine memiliki daya mesin 202 PS/199 HP, transmisi AT (otomatis) dengan 8 percepatan, dan memiliki kecepatan maksimum 100 Km/jam.
Adapun bagian body kendaraan ini dilengkapi material composite armor yang memiliki ketahanan terhadap munisi kal. 7,62 × 51 mm NATO ball & kal. 5,56 × 45 mm M193, kaca anti peluru level B5/B6, serta dilengkapi ban berukuran R21 dengan tipe Run Flat Tyre (RFT), yang bisa tetap melaju meski mengalami kebocoran di perjalanan.
Modifikasi khusus
Sebelumnya, kendaraan MV3 Garuda Limousine yang telah dimodifikasi khusus, pernah digunakan oleh Paus Fransiskus, ketika berkunjung ke Indonesia September lalu.
Kendaraan ini digunakan untuk mendukung Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK), yang dihadiri lebih dari 90 ribu umat Katolik.
Berbeda dengan MV3 Garuda Limousine yang digunakan dalam pelantikan Presiden RI, Maung MV3 sebagai kendaraan operasional Paus dimodifikasi dengan cakupan penambahan fitur tangga lipat, sunroof pada kabin pengemudi, dan ruang khusus untuk asisten Paus.
Kendaraan ini juga menarik perhatian publik pada Oktober 2024 saat diikutsertakan dalam perayaan HUT TNI ke-79, di mana 250 unit Maung ikut berparade. Dengan keberadaan Maung MV3 dalam berbagai acara penting, PT Pindad menunjukkan kemampuan inovasi lokal yang dapat bersaing di panggung internasional.
Menurut Pindad, ke depan perusahaan berencana untuk memperluas produksi Maung dengan fokus pada varian komersial dan pengembangan kendaraan listrik, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendukung teknologi ramah lingkungan. Inisiatif ini menggambarkan upaya Indonesia dalam memperkuat sektor pertahanan dan menampilkan produk dalam negeri yang berkualitas.