Okupansi Hotel Naik Hingga 80% Saat Libur Isra Mi’raj dan Imlek 2024
Okupansi juga berdampak pada perputaran uang.
Jakarta, FORTUNE – Tingkat keterisian atau Okupansi Hotel di sejumlah kawasan wisata Indonesia naik 80 persen selama Libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek pada 7-11 Februari 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan data itu diperoleh mengutip laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). “Di sejumlah kawasan wisata di Sumatera Barat, Pekanbaru, sepanjang pantai pulau Jawa dan Bandung, Yogyakarta, Jawa Timur termasuk Banyuwangi sampai ke Bali,” katanya dalam Weekly Brief, Senin (13/2).
Selain okupansi hotel, rangkaian libur panjang di akhir minggu lalu juga berkontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata hingga pusat jajanan dan oleh-oleh. “Saya berkunjung ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jabar, Jateng, semua full. Malah pas hari Kamis, Whoosh ke Bandung itu full selama 40 pemberangkatan lebih. Sampai saya harus duduk di tengah,” katanya.
Optimistis
Sandiaga optimistis kontrbusi libur panjang terhadap peningkatan pergerakan transportasi, penjualan kuliner, kafe, dan pusat jajanan.
“Saya optimis dari 5-10 persen akan tercapai peningkatannya,” ujarnya. “Kalau data rata-rata seluruh wilayah akan kita tabulasi dan akan kita laporkan saat data tersebut disediakan oleh Dinas Pariwisata setempat.”
Kementerian Perhubungan, mencatat sebanyak 1 juta pergerakan masyarakat terjadi pada penggunaan moda angkutan darat pada periode libur panjang lalu. Sementara, pergerakan menggunakan angkutan udara mencapai 1,2 juta, diikuti angkutan laut sebanyak 540 ribu pergerakan.
Untuk penumpang yang menggunakan transportasi kereta api mencapai 1,4 juta pergerakan. Sedangkan, pergerakan melalui jalan tol tercatat sebanyak 1,1 juta, serta pergerakan via jalur arteri mencapai 3 juta pergerakan.
Target wisman
Sandiaga juga menargetkan wisatawan mancanegara (wisman) dapat menembus angka 17 juta orang tahun ini, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya14,7 juta. Dengan tren lonjakan yang terjadi di tahun 2023, ia berharap capaian tahun ini bisa lebih tinggi.
“Kalau dari tahun lalu 8,5 naik menjadi 11,7 juta berati 3 juta lebih naiknya. Jadi kalau 14,3 juta naiknya sama seperti tahun lalu, 3 juta di luar target itu bisa mencapai angka 17 juta,” kata Sandiaga.
Untuk itu, Menparekraf berharap semua pemangku kebijakan dan pelaku usaha bisa berkolaborasi demi mencapai target. “Menurut saya ini bisa tercapai dengan penuh kolaborasi, dengan penuh gotong royong kita bisa mencapai seperti tahun lalu karena 8,5 juta tembusnya 11,7 juta,” katanya.