Pemerintah Putuskan Dana Abadi IQTF Sebesar Rp2 Triliun daru APBN
Pemanfaatannya harus dengan izin langsung Presiden.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp2 triliun untuk program Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF), untuk mendukung pelaksanaan berbagai acara dan akan mendongkrak sektor pariwisata di Indonesia.
Meski begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan bahwa pemanfaatan dana untuk acara harus seizin Presiden. "Nanti lis event itu diajukan kepada Presiden, untuk Bapak Presiden yang akan menentukan event-event mana yang akan didanai, tentunya di 2025,” katanya dalam konferensi pers di Istana Negara yang dipantau melalui YouTube, Senin (9/7).
Dana Abadi IQTF yang diambil dari APBN ini akan dikelola melalui Badan Layanan Umum (BLU) di bawah kendali Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Adapun, prioritas event yang akan didanai adalah acara berskala besar yang memenuhi syarat ramah lingkungan, seperti menghasilkan emisi karbon yang rendah atau pengelolaan sampah yang sangat baik.
Wacana iuran pariwisata batal
Dengan demikian, Sandiaga memastikan bahwa pungutan iuran pariwisata melalui transaksi pembelian tiket pesawat terkait penyelenggaraan berbagai event besar batal diterapkan. "Jadi tidak ada pembebanan ke wisatawan, itu perlu digarisbawahi," katanya.
Masyarakat kini tidak perlu khawatir lagi pada wacana pembebanan iuran pariwisata tersebut, seperti kabar yang beredar beberapa waktu belakangan, melalui surat dari Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Di sisi lain, Presiden Jokowi sudah mengarahkan agar sektor periwisata Indonesia tidak membebani wisatawan.
Dampak positif
IQTF adalah program pendanaan yang bertujuan untuk mendukung sejumlah kegiatan pariwisata yang berpotensi menjadi daya tarik wisata, meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan wisata.
Dengan adanya dana abadi ini, diharapkan akan lahir banyak kegiatan berkualitas berkelas internasional yang bisa diselenggarakan di Indonesia dan berdampak pada perekonomian serta citra positif bangsa Indonesia di tengah masyarakat global.
Selain itu, wisatawan mancanegara juga bisa menambah durasi tinggal di Indonesia, sehingga berpengaruh baik bagi perputaran ekonomi masyarakat domestik.
"Kita harapkan posisi Indonesia di pembangunan kepariwisataan dunia yang telah mencapai kemajuan yang signifikan yaitu di 22 peringkatnya ini bisa terus kita tingkatkan dengan kualitas kunjungan pariwisata yang lebih lama tinggalnya,” kata Sandiaga.