Cara Membedakan Pelumas Asli dan Palsu
Pelumas palsu bahayakan konsumen dan industri di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE – Pemilik kendaraan harus berhati-hati di tengah maraknya pemalsuan Pelumas di tengah masyarakat. Pertamina Lubricants mengungkapkan sejumlah cara untuk membedakan pelumas asli dan produk yang palsu.
Direktur Sales & Marketing Pertamina Lubricants, Dwi Puja Ariestya, mengatakan bahwa pemalsuan pelumas tidak hanya merugikan konsumen tetapi juga merugikan negara dan masyarakat.
“Meskipun tidak semua produk yang dipalsukan adalah merek Pertamina, kami merasa bertanggung jawab sebagai produsen pelumas terbesar di Indonesia untuk melindungi konsumen dari dampak buruk penggunaan pelumas palsu,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (18/7).
Menurut Ariestya, salah satu cara termudah untuk membedakan produk pelumas palsu dan asli, adalah dengan mengamati bentu kemasan. Berikut ini adalah beberapa indikator yang bisa diperiksa konsumen:
- QR Code di stiker label
Setiap produk memiliki QR Code yang unik dan yang terdiri dari 9 karakter berupa huruf dan angka. Jika dipindai, maka akan muncul halaman yang menunjukkan nama produk, nomor QR, batch number, jenis kemasan, berapa kali botol telah dipindai, lokasi dan waktu scan sebelumnya, beserta lokasi Anda saat ini. - Tutup botol
Pada bagian atas tutup botol tampak hologram original halus dengan karakter titik (dot) dibaca dengan kemiringan 45 derajat. - Tutup dan leher botol
Terdapat 8 digit nomor batch dengan posisi lurus tegak dan sejajar. - Tampilan botol dengan teknologi triple layer
Saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan bagian luar.
Bila beberapa indikator awal ini tidak sesuai dengan informasi di atas, Ariestya mengungkapkan bahwa botol pelumas yang diperiksa kemungkinan palsu. Dengan demikian, pengguna bisa lebih waspada terhadap produk-produk pelumas palsu yang beredar.
Sangat merugikan
Ariestya mengatakan bahwa penggunaan pelumas palsu dalam jangka pendek bisa menurunkan performa mesin. Bahkan, pada beberapa kasus, pelumas palsu tanpa additive detergent atau dispersant dapat langsung merusak mesin. Sementara, penggunaan jangka panjang bisa mengurangi tingkat keandalan mesin dan mengurangi umur mesin.
Menurutnya, hal ini jelas merugikan bagi konsumen, karena mereka terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan mesin, karena banyaknya bagian mesin yang rusak. “Kami menghimbau masyarakat untuk membeli pelumas Pertamina di bengkel langganan terpercaya atau outlet resmi Pertamina Lubricants seperti SPBU, Olimart/Fastron Auto Service, dan Enduro Motor Service,” katanya.
Produk-produk pelumas Pertamina saat ini telah dibekali sertifikasi SNI, yang semakin menjamin kualitas pelumas yang beredar dan menekan jumlah pelumas palsu atau berkualitas rendah.
Ketua Aspelindo (Asosiasi Pelumas Indonesia), Sigit Pranowo mengungkapkan bahwa kerugian yang diakibatkan oleh pelumas palsu cukup besar untuk industri pelumas di Indonesia.
“Dari segi finansial, jumlah produk palsu yang dijual mengakibatkan kehilangan potensi pasar yang signifikan bagi seluruh produsen pelumas. Reputasi kami semua juga terancam tercemar,” ujarnya.