Sejumlah Kementerian Turun Tangan Bantu Korban Gempa Cianjur
Korban meninggal gempa Cianjur capai jumlah 162 orang.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah melakukan sejumlah langkah pemulihan pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11). Gempa bumi magnitude 5,6 SR tersebut telah menimbulkan sejumlah kerusakan infrastruktur, bangunan hingga korban jiwa.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, mengatakan Menteri BUMN, Erick Thohir, memerintahkan perusahaan tersebut untuk menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan dari longsor.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, serta BUMN yang ikut turun ke lokasi tersebut agar bantuan tepat sasaran,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/11).
Sebelumnya, Kementerian BUMN juga sudah membuat tim, mulai dari urusan logistik, tim medis, tim SAR, ata tim medis untuk menangani korban bencana, termasuk sanitasi.
Kementerian PUPR buka jalan
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyampaikan telah melakukan pembersihan longsoran tanah pada ruas Cianjur-Cipanas. Menurutnya, pada Selasa (22/11), jalur sudah bisa terbuka kembali.
Menteri Basuki menyampaikan bahwa fokus PUPR saat ini penanganan longsor akibat gempa. “Hingga pukul 01.45 WIB, Selasa, total alat berat bekerja dari dua sisi yang berbeda (soso Cianjur di bagian selatan dan sisi Cipanas di bagian utara) adalah enam unit eskavator dan enam unit dump trucks,” katanya.
Kementerian PUPR akan berfokus pada ruas jalan yang tertutup longsoran dari tebing sepanjang 140 meter di dua titik. Dengan demikian, mobilisasi bantuan diharapkan bisa semakin lancar setelah jalan terbuka.
“Sekarang fokus pada pembersihan ruas jalan, agar bisa dilalui dari dua arah, serta evakuasi jenazah yang tertimbun longsoran,” kata Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawijaya.
Korban meninggal capai 162 orang
Gempa di Cianjur terjadi pada Senin siang (21/11) dengan kekuatan 5,6 SR dengan kedalaman sekitar 11 meter di bawah permukaan tanah Cianjur. Adapun, hingga Selasa (22/11) siang, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebutkan korban mencapai 162 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Sementara, warga mengungsi ada 7.060 jiwa tersebar di sejumlah titik.
Untuk penanganan pascagempa, Muhadjir mengatakan akan memprioritaskan penyelamatan korban yang kemungkinan masih tertimbun reruntuhan bangunan karena banyak bangunan yang hancur akibat gempa.
"Basarnas sudah menyanggupi hari ini timbunan-timbunan yang diduga kuat ada korban, terutama korban hidup, itu akan diselesaikan hari ini. Dengan demikian maka untuk korban yang masih hidup mudah-mudahan masih bisa diselamatkan secepat mungkin," katanya.