Situasi Memanas, World Bank dan IMF Evakuasi Staf dari Ukraina
Pinjaman dan dukungan finansial bagi Ukraina tetap berjalan
Jakarta, FORTUNE – Konflik Ukraina dan Rusia kian memanas. Bank Dunia (World Bank) dan organisasi Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan mulai mengevakuasi staf mereka keluar dari Ukraina untuk mencegah jatuhnya korban bila serangan kedua negara terjadi tiba-tiba.
Melansir Reuters, Selasa (15/2) World Bank maupun IMF belum memastikan kemana staf mereka dipindahkan. "Prioritas utama Grup Bank Dunia adalah menjaga staf kami dan keluarga mereka tetap aman. Sejalan dengan kebijakan evakuasi kami, relokasi sementara staf sedang berlangsung dan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan diterapkan," tulis sebuah memo dari World Bank.
Sementara, IMF mulai memindahkan seorang perwakilannya di Ukraina–Vahram Stepanyan, warga negara Armenia–ke luar negeri. Juru bicara IMF menyebutkan, meski berada di luar negeri, namun Stepanyan yang merupakan kepala kantor IMF di Kiev, akan tetap berhubungan dengan karyawan lokal dan mitra kerja di Ukraina.
Di sisi lain, staf kedutaan Amerika Serikat (AS) di Kiev juga direlokasi ke kota Lviv di Ukraina bagian barat. Menteri Luar Negeri AS menyampaikan bahwa pemindahan ini sejalan dengan invasi pasukan Rusia dalam jumlah yang cukup besar di wilayah perbatasan.
Kerja sama keuangan tetap berlanjut
Kendati pemindahan staf World Bank dan IMF sudah berjalan, namun kedua lembaga ini memastikan kerja sama keuangan dengan pihak pemerintah Ukraina akan terus berjalan dan terus melanjutkan pinjaman dan dukungan finansial bagi Ukraina.
Seorang juru bicara Bank Dunia mengatakan bahwa proses pemberian pinjaman pembangunan di Ukraina akan terus berlanjut. "Untuk tujuan ini, staf akan terus bekerja pada program kami dari Ukraina dan lokasi alternatif," katanya seperti dikutip Reuters.
IMF tetap menjalankan program pinjaman US$5 miliar untuk Ukraina. Sementara Wordl Bank telah menyediakan hampir US$1,3 miliar terkait pembiayaan bagi Ukraina sejak pandemi Covid-19 dimulai.
Ekonomi Ukraina sudah cukup menderita
Menurut catatan Reuters, ekonomi Ukraina sudah cukup menderita akibat situasi belakangan ini. Lonjakan harga swap default kredit 5 tahun pada obligasi pemerintah Ukraina menunjukkan bahwa pasar memberi Kiev kemungkinan 42 persen untuk gagal bayar.
Washington sedang mempertimbangkan untuk menawarkan Ukraina hingga US$1 miliar dalam jaminan pinjaman negara untuk menenangkan pasar. Sementara kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengumumkan kredit sebesar 150 juta euro atau US$170 juta bagi Ukraina.
Presiden Ukraina umumkan Hari Persatuan
Sejalan dengan proses evakuasi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta warganya mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2). Sebelumnya, beredar kabar bahwa tanggal tersebut adalah prediksi awal dimulainya invasi Rusia ke wilayah Ukraina.
"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer," kata Zelenskiy. "Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia (tentang) persatuan kami."