NEWS

Trumponomics: Prinsip Kebijakan dan Dampaknya Secara Global

Fokus pada deregulasi sampai perdagangan yang agresif.

Trumponomics: Prinsip Kebijakan dan Dampaknya Secara GlobalDonald Trump. (Flickr/Public Domain)
08 November 2024

Jakarta, FORTUNE – Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 dan menjadi presiden AS yang menjabat dua kali tidak berturut-turut sejak Grover Coveland pada 1892. Terlepas dari kontroversinya, Trump mewariskan sejumlah Kebijakan ekonomi yang melahirkan sebuah istilah, yakni Trumponomics.

Menurut Investopedia, Trumponomics adalah istilah yang merujuk pada kebijakan ekonomi Trump selama selama menjabat sebagai Presiden, yang melibatkan berbagai prinsip dan tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan melindungi pekerja AS.

Fokus utama Trumponomics adalah pada deregulasi, pemotongan pajak, proteksionisme, dan kebijakan perdagangan yang agresif.

Meski mendapatkan dukungan dari sebagian kalangan, kebijakan ini juga memicu kritik dan perdebatan di antara ekonom dan pembuat kebijakan, terutama terkait dampaknya pada utang nasional, ketidaksetaraan pendapatan, dan hubungan perdagangan internasional.

Prinsip-Prinsip Utama Trumponomics

Berikut ini adalah sejumlah prinsip utama dalam Trumponomics:

  1. Mendorong Manufaktur AS
    Salah satu tujuan Trumponomics adalah menghidupkan kembali sektor manufaktur AS. Trump berupaya mengurangi regulasi yang dinilai membebani bisnis, meningkatkan pengeluaran infrastruktur, serta memberlakukan tarif impor. Ia berharap dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada manufaktur asing.
  2. Mengurangi Defisit Perdagangan
    Trump berusaha mengurangi defisit perdagangan AS dengan merundingkan kembali perjanjian dagang dan memberlakukan tarif pada barang-barang impor. Dengan mendorong produksi dalam negeri, Trump berharap dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor, yang pada akhirnya membantu menyeimbangkan neraca perdagangan AS.
  3. Melindungi Pekerja AS
    Trumponomics berfokus pada perlindungan tenaga kerja AS melalui kebijakan perdagangan yang adil, pengurangan imigrasi, serta peningkatan program pelatihan kerja. Tujuannya adalah menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi warga AS dan melindungi upah serta manfaat yang mereka terima.
  4. Pemotongan Pajak
    Trumponomics memperkenalkan pemotongan pajak bagi individu dan bisnis, yang dikenal sebagai Tax Cuts and Jobs Act (TCJA). Kebijakan ini menjadi pilar utama dalam reformasi perpajakan Trump, yang mengurangi tarif pajak untuk perusahaan dari 35 persen menjadi 21 persen dan menurunkan pajak pendapatan untuk individu. Meski mendukung pertumbuhan investasi, kebijakan ini juga dikritik karena dianggap lebih menguntungkan kalangan kaya dan memperburuk ketimpangan pendapatan.
  5. Deregulasi
    Trump berupaya mengurangi regulasi yang menghambat bisnis dengan harapan bisa mendorong inovasi, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lebih banyak kompetisi dan memungkinkan harga yang lebih rendah bagi konsumen. Namun, deregulasi ini juga menimbulkan kritik karena dianggap mengabaikan perlindungan lingkungan dan keselamatan kerja.

Kritikan pada Trumponomics

Proteksionisme yang diusung Trump dikhawatirkan akan menghambat perdagangan dan meningkatkan harga bagi konsumen. Selain itu, kebijakan deregulasi dianggap merugikan pekerja, karena melonggarkan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja. Kebijakan pemotongan pajak pun dikritik karena dianggap lebih menguntungkan kelompok kaya dan korporasi besar, sehingga memperparah ketimpangan pendapatan di AS.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.