Wisman ASEAN Berpotensi Tingkatkan Pariwisata Bali
Terkait kerja sama perdagangan dengan Indonesia.
Jakarta, FORTUNE – Pariwisata di Bali semakin bertumbuh, usai pemerintah melepas berbagai aturan pembatasan dan menyatakan bahwa Indonesia dalam status endemi. Beberapa negara ASEAN pun turut menyumbangkan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali, antara lain Singapura dan Malaysia.
Director of Public Relations and Marketing InterContinental Bali Resort, Andry Kurnyawan, yang mengatakan, wisman Malaysia cukup banyak menjadi tamu di hotelnya. “Kebanyakan mereka liburan keluarga, tapi ada juga yang mengadakan cara di sini, seperti wedding,” ujarnya, Sabtu (24/6).
Hal serupa juga diungkap salah satu pemilik gerai penyewaan papan selancar di kawasan Pantai Kuta, Nyoman. Ia mengatakan, wisman asal Singapura, Malaysia, dan Filipina, beberapa bulan terakhir banyak berkunjung dan menyewa peralatan selancar di gerainya.
“Sehari itu pasti ada aja orang Singapura atau Malaysia yang datang ke sini (gerai). Ya, ada yang rombongan besar, tapi seringnya berdua atau keluarga,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Minggu (25/6).
Pantauan di lapangan ini sejalan dengan pernyataan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Bali. Wisman ASEAN mdinilai berpotensi meningkatkan pariwisata di Pulau Dewata. Singapura dan Malaysia bahkan masuk ke dalam 10 besar negara yang jadi asal wisman dan turut meningkatkan pariwisata Bali hingga saat ini.
Adapun 10 besar negara asal wisman yang paling banyak berkunjung ke Bali, yaitu Australia, India, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Singapura, Cina, Korea Selatan, Malaysia, dan Jerman.
Lokasi yang dekat
Kepala Dispar Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengungkapkan bahwa Bali menarik bagi pasar ASEAN salah satunya karena lokasi yang relatif berdekatan. “Yang dekat itu istilahnya short hole connect, termasuk ASEAN dan Asia Pasifik. Kalau yang long hole itu Eropa dan Amerika,” ujarnya seperti dikutip dari Antaranews, Minggu (25/6).
Bali menjadi pilihan karena banyaknya ragam destinasi wisata yang lokasinya saling berdekatan. Hal ini membuat para wisman bisa mengunjungi 2-3 obyek wisata dalam sehari. Sementara, daerah lain di Indonesia punya skala wilayah yang lebih luas, sehingga satu hari biasanya hanya bisa mendatangi satu obyek wisata.
Terkait perdagangan
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali juga mencatat bahwa sekitar 15-20 persen kunjungan wisman ke Bali berasal dari negara-negara ASEAN. Pada Januari-April 2023, tercatat ada 198.843 wisman ASEAN, dari total pengunjung global yang mencapai 1.437.740 wisman.
Statistik Madya BPS Bali, I Made Juli Ardana, mengatakan dari angka tersebut, wisman Singapura menyumbang 63.760 wisman, diikuti Malaysia sebesar 62.960 wisman. “Kalau pasar ini bisa kami ambil, kemungkinan ada penambahan wisatawan menurut saya,” katanya.
Banyaknya wisman Singapura, Malaysia, dan negara ASEAN lain yang berkunjung, tak lepas dari kerja sama perdagangan yang terjalin dengan Indonesia. ASEAN saat ini menduduki urutan keempat kawasan yang menjadi tujuan ekspor Indonesia, setelah Amerika, Eropa, dan Asia.