WWC: Pertumbuhan Populasi Dunia Sebabkan Krisis Air
Menurut WWC, air adalah elemen yang tak bisa direproduksi.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Dewan Air Dunia (World Water Council/WWC), Loic Fauchon, menyampaikan bahwa pertumbuhan populasi dunia dan ekspansi kota yang memakan pinggir kota dan lahan pertanian, mengakibatkan ketersediaan air semakin langka.
Loic mengatakan, air berperan besar dalam aspek kehidupan. "Tetapi pertumbuhan populasi dunia dan perubahan iklim, perubahan suhu, hingga peningkatan permukaan laut telah telah mempengaruhi ketersediaan air,” katanya saat membuka 10th World Water Forum Kick Off Meeting di Jakarta, Rabu (15/2).
Oleh sebab itu, ajang forum air dunia ini diharapkan bisa jadi momentum peningkatan kerja sama berbagai pihak di seluruh dunia untuk mengelola air secara global. “Kami telah mengangkat tema ‘Water for Shared Prosperity’ untuk mencapai kelimpahan, kedamaian, dan ketenangan dengan berbagi,” ujarnya.
Urgensi ketersediaan air
Menurut Loic, air merupakan salah satu elemen alam yang tak bisa direproduksi, berbeda dengan tanah atau udara yang bisa dihasilkan kembali. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat manusia untuk bisa menjaga ketersediaan air di muka bumi.
Ketersediaan air berdampak pada ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan, kenekaragaman hayati, dan ekosistem bumi, laut, serta mencegah berbagai dampak bencana. “Mari bekerja bersama untuk menjaga air demi kesejahteraan bersama,” katanya.
10th World Water Forum
Indonesia akan menjadi tuan rumah 10th World Water Forum pada 18-24 Mei 2024 di Bali, namun kick off-nya diadakan di Jakarta mulai 15-16 Februari 2023. Forum ini akan menjadi wadah penting bagi semua pemangku kepentingan di sektor air, terutama dalam skala global.
Acara ini berperan penting bagi Indonesia, karena selain diadakan di dalam negeri acara ini pun jadi tonggak besar kontribusi Indonesia pada berbagai upaya masyarakat global dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
“Kita harus mempersiapkan World Water Forum berikutnya yang akan diadakan di Bali tahun depan dan bersama-sama dalam proses koordinasi kita mencoba memberikan solusi baru, respons baru yang memungkinkan kita meningkatkan akses air untuk miliaran orang,” kata Loic.
Bukan konferensi biasa
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo berharap 10th World Water Forum nanti bisa menghasilkan sejumlah rekomendasi nyata, khususnya bagi masyarakat dunia dalam menghadapi krisis air.
Presiden, kata Basuki, ingin konferensi ini tidak jadi konferensi biasa. Oleh karena itu, kick off meeting yang sudah dimulai pun diharapkan berjalan baik. “Jadi tujuannya adalah memobilisasi, menggerakkan semua stakeholders di water sector untuk lebih aware terhadap problem-problem pengelolaan sumber daya air,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (15/2).
Lebih lanjut, Basuki menyampaikan bahwa WWC sangat mengapresiasi berbagai upaya Indonesia dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terkait air. Salah satunya adalah pembangunan 61 bendungan yang berdampak pada ketahanan pangan dan energi di Tanah Air.