NEWS

Israel Gempur Iran, Tapi Teheran Tidak Perintahkan Serangan Balasan

Apakah Iran menahan diri?

Israel Gempur Iran, Tapi Teheran Tidak Perintahkan Serangan BalasanIlustrasi : Pesawat Jet Tempur Dassault Rafale. Dok. Dassault Aviation
28 October 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Israel meluncurkan serangan yang sepertinya telah dihitung dengan cermat ke sejumlah fasilitas militer di Teheran, Iran. Salah satu target dari tiga gelombang serangan udara itu diyakini merupakan fasilitas produksi peluru kendali balistik,sistem rudal, serta pertahanan udara lain negeri tersebut. CBSNews melansir bahwa gempuran itu merupakan aksi balasan atas hantaman misil balistik Iran ke Israel pada awal Oktober ini. 

Menurut laman Al Jazeera, Israel telah mewanti-wanti Teheran pada Jumat (25/6), sehari sebelum melancarkan serangan. Kemudian, esoknya pada pukul 2 dini hari, Israel mulai meluncurkan gelombang pertama serangan , yang disusul oleh gelombang kedua tiga jam setelahnya, dan menutupnya pada pukul 6 pagi. 

Empat orang pekerja di pangkalan udara militer Iran terbunuh dalam peristiwa tersebut, tetapi hingga kini belum jelas detail penempatan para korban tewas itu. 

Al Jazeera juga mewartakan bahwa Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat dalam ofensif tersebut, tapi Presiden Joe Biden selalu mendapat pembaruan informasi seiring dengan berjalannya serangan. 

Namun, tidak seperti biasanya, Iran kali ini tidak membalas dan, sebaliknya, menganggap serangan dari jet-jet tempur Israel itu tidak berdampak serius. Padahal, secara politik, menurut laman AP, serangan balasan memungkinkan pemimpin Iran menunjukkan kekuatannya kepada Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Kedua kelompok itu selama ini begitu telaten memerangi Israel, dan dikenal sebagai Poros Perlawanan. Sebab, sebelumnya Israel telah begitu agresif menyerang Hizbullah, menewaskan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, di Beirut bulan lalu, dan mengincar para agen di lapangan dengan serangan terkoordinasi melalui ledakan pager

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, yang merupakan pengambil keputusan tertinggi negeri tersebut, adalah teman dekat Hassan. Dia dilaporkan sangat terpukul dengan kematian tidak terduga itu. Namun demikian, sosok garis keras anti-Barat itu memberikan respons terukur atas serangan Israel pekan lalu dengan menyatakan, "tidak ada yang perlu dilebih-lebihkan atau diremehkan" dari gempuran barusan. 

The Guardian memberitakan bahwa Israel kemungkinan sangat berhati-hati tidak mengenai target sipil, dan hanya membidik pangkalan-pangkalan militer. Koran Inggris itu menganggap serangan itu justru mencerminkan keberhasilan diplomasi Amerika Serikat. Presiden Biden telah secara pribadi menekan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak berkontribusi lebih jauh meningkatkan eskalasi ketegangan. 

Pesan untuk tidak melakukan serangan balasan itu ditegaskan kembali oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, ketika berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi Persemakmuran di Samoa. 

"Saya mengerti Israel berhak membela diri dari agresi Iran. Saya juga mengerti bahwa kita harus menghindari eskalasi lebih jauh di kawasan, dan mendesak semua pihak untuk mengendalikan diri. Iran jangan merespons," kata Starmer. "kami akan terus bersama sekutu-sekutu [kami] untuk meredakan [ketegangan]."

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.