Pesawat terbang termasuk salah satu moda udara yang banyak diandalkan untuk berpergian jauh. Tidak seperti transportasi lain, pesawat jauh lebih hemat waktu, sehingga bisa memangkas waktu perjalanan jadi lebih cepat.
Untuk bisa beroperasi dengan baik, pesawat terbang memakai jenis Bahan Bakar khusus. Avtur adalah jenis bahan bakar yang banyak dimanfaatkan untuk menenagai pesawat terbang.
Ingin tahu lebih lanjut tentang jenis bahan bakar satu ini? Simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian avtur
Aviation Turbine Fuel atau avtur adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang seringkali dipakai untuk pesawat terbang. Pada dasarnya, material utama bahan bakar ini berasal dari minyak bumi.
Kerap disebut sebagai JET A-1, bahan bakar satu ini biasanya digunakan untuk pesawat terbang jenis jet bermesin turbin, mulai dari dari tipe jet propulsion atau propeller.
Hal tersebut dikarenakan bahan bakar ini memiliki viskositas atau kekentalan bersuhu rendah, memenuhi standar kepadatan dan nilai kalor, dan tetap stabil ketika dipanaskan pada suhu tinggi.
Titik bekunya berada di bawah minus 47 derajat celsius. Dengan begitu, avtur akan tetap memiliki konsistensi cair ketika berada di ketinggian tertentu di atas permukaan bumi.
Tidak heran, bahan bakar ini memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya karena dirancang khusus untuk transportasi udara.
Sejarah pembuatan avtur
Selain pengertian avtur, sejarahnya juga cukup menarik untuk diketahui. Bahan bakar khusus pesawat terbang ini awalnya mulai dikembangkan pada awal abad ke-20.
Kala itu, industri penerbangan sedang berkembang dengan pesat. Namun, bahan bakar yang digunakan masih sangat sederhana dan masih merujuk pada bahan bakar pada transportasi darat.
Di tahun 1930-an, pengembangan mesin pesawat terbang mengalami kemajuan yang pesat. Mesin dibuat lebih canggih dan efisien dari sebelumnya.
Pengembangan bahan bakar pun mulai dilakukan agar mengimbangi mesin pesawat yang dipakai.
Bahan bakar tersebut diperoleh melalui proses penyulingan minyak bumi yang memiliki kandungan hidrokarbon yang dapat menghasilkan tenaga yang lebih tinggi. Mulai dari sini, bahan bakar tersebut dikenal dengan avtur.
Setelah masa Perang Dunia II, avtur terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan keamanannya.
Pembuatan avtur
Seperti yang diketahui avtur adalah bahan bakar yang dirancang khusus untuk pesawat terbang sehingga proses pembuatannya berbeda dengan jenis bahan bakar lainya.
Secara teknis, tahapnya meliputi proses pembuatan dari distilasi atmosfer dari minyak mentah pada unit CDU, destilasi hampa pada unit HVU, thermal cracking di unit DCU, dan hydrocracking pada unit HCU.
Melansir dari laman resmi Pertamina, avtur dihasilkan dari proses penyulingan minyak bumi. Setelah itu, bahan tersebut diolah dengan menambahkan aditif, seperti antioksidan dan bahan kimia lainnya.
Pada akhirnya, avtur akan mengandung campuran hidrokarbon dan beragam senyawa hidrokarbon rantai lurus dan bercabang. Mulai dari heksana, heptana, oktana, dan nonana. Selain itu, terdapat senyawa polar, seperti aldehida, keton, dan asam karboksilat.
Mutu bahan bakar avtur
Produksi avtur membutuhkan proses yang kompleks dengan standar kualitas yang ketat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan penerbangan.
Untuk menjamin kualitasnya, mutu bahan bakar berbahan dasar minyak bumi mengandalkan bilangan oktan.
Sebagai bahan bakar pesawat terbang, avtur memiliki angka oktan yang tinggi dengan rata-rata di atas 100. Makin tinggi angkanya, bahan bakar yang dihasilkan makin berkualitas.
Oleh karena itu, avtur adalah bahan bakar dari minyak bumi berkualitas baik. Bahan tersebut memiliki titik didih tinggi dan jumlah ketukan yang rendah sehingga cocok dengan karakter mesin pesawat.
Demikian penjelasan mengenai avtur yang bisa menambah wawasan Anda. Termasuk bahan bakar, avtur adalah komponen penting yang berperan penting dalam kelancaran aktivitas transportasi udara. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.