NEWS

12 Strategi RI Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kehutanan

Komitmen menahan laju peningkatan suhu global.

12 Strategi RI Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor KehutananKLHK Sosialisasikan FOLU Net Sink 2030 di Jawa Timur/Dok. KLHK
20 May 2024

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) menggelar Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di tingkat Sub Nasional. Sosialisasi kali ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur pada Selasa, 15 Mei 2024. Perhelatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan langkah-langkah kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dalam upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

FOLU adalah singkatan dari Forestry and Other Land Use, yang berarti pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan. FOLU Net Sink 2030 merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh KLHK RI melalui penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan, di mana tingkat serapan sama dengan atau lebih tinggi dari tingkat emisi.

FOLU Net Sink 2030 merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan, yaitu dengan menyebarluaskan informasi dengan mensosialisasikan secara luas pada stakeholder hingga ke tingkat tapak terhadap Rencana Operasional (Renops) Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Sebelumnya, pada tahun 2022-2023 telah dilaksanakan Sosialisasi Regional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 pada 6 (enam) regional yaitu Regional Sumatera, Regional Jawa Bagian Barat, Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Regional Sulawesi, Regional Kalimantan, dan Regional Maluku Papua. Sosialisasi pada tingkat Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 akan dilakukan juga di 28 provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Staf Ahil Menteri LHK RI Bidang Energi selaku Pelaksana Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Region Jawa Provinsi Jawa Timur, Haruni Krisnawati, mengatakan sosialiasi ini untuk kebijakan, strategi, dan rencana untuk implementasi rencana aksi mitigasi yang mengacu pada target penurunan emisi GRK sampai tahun 2030. Beragam beragam aspek yang dibahas mencakup strategi pemerintah daerah dalam upaya penurunan emisi GRK.

“Selain sosialisasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperoleh masukan dari para pemangku kebijakan, akademisi, praktisi, dan ahli di bidang lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Haruni dalam laporannya, mengutip kominfo.jatimprov.go.id, Senin (20/5).

Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di buka secara langsung oleh PJ. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan antara lain dinas-dinas terkait di Pemerintah Provinsi, Kota/Kabupaten di Jawa Timur, Kelompok Tani Hutan (KTH), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Penyuluh Kehutanan, tokoh masyarakat, akademisi, dan sebagainya.

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa komitmen Indonesia menahan laju peningkatan suhu global dan perubahan iklim dituangkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Paris (Paris Agreement).

Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Paris sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016. Persetujuan Paris mengharuskan Indonesia untuk menguraikan dan mengkomunikasikan aksi ketahanan iklim pasca 2020 dalam dokumen Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (NDC) dan telah menetapkan peta jalan mitigasi sebagai acuan pelaksanaan NDC.

Dokumen Peta Jalan (Road Map) merupakan pedoman bagi para pemangku kepentingan baik pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha maupun masyarakat dalam upaya pencapaian target NDC melalui penyediaan informasi tentang perencanaan, tata waktu dan penetapan target penurunan emisi GRK secara rinci per subsektor serta identifikasi seluruh aspek yang mendukung pencapaian target (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019).

Dalam mencapai target jangka panjang, NDC berperan untuk menjembatani komitmen penurunan emisi menuju Net Sink melalui penguatan dan peningkatan aksi mitigasi dan dukungan internasional, terutama pada sektor lahan dan kehutanan sebagai salah satu sektor kunci. Dalam komitmen NDC, sektor FOLU mengalami tren penurunan nilai emisi sejak tahun 2010, tetapi masih sebagai sektor pengemisi GRK (net emitter), dengan tingkat emisi pada tahun 2030 sebesar 216 juta ton CO2e, sementara pada skenario LTS yang sejalan dari target Paris (LCCP), sektor ini sudah mencapai kondisi Net Sink dengan nilai serapan sebesar 140 juta ton CO2e.

12 rencana operasional

Pada tahun 2021, Indonesia telah menyampaikan Updated NDC dan telah menyusun Strategi Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon Berketahanan Iklim (Long Term Strategy Low Carbon and Climate Resilience 2050; LTS-LCCR 2050) yang disampaikan kepada Sekretariat United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada Juli 2021 sebelum penyelenggaraan Conference of Parties UNFCCC (COP 26 ) di Glasgow pada November 2021.

Enhanced NDC didukung sebagian besar oleh peningkatan ambisi penurunan GRK pada sektor kehutanan dan lahan, dengan penguatan pada tiga pijakan utama sektor kehutanan dan lahan menuju Net Sink 2030 yang meliputi tiga fokus, yakni Sustainable Forest Management, Environmental Governance, dan Carbon Governance.

Untuk menetapkan target penurunan Emisi Gas Rumah Kaca secara Nasional telah ditetapkan Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang memuat 11 Rencana Operasional dan 1 rencana operasional pengelolaan mangrove, berikut ini perinciannya dikutip dari siaran pers yang diterima FORTUNE Indonesia.

  1. Pengurangan Laju Deforestasi Lahan Mineral
  2. Pengurangan Laju Deforestasi Lahan Gambut
  3. Pengurangan Laju Degradasi Hutan Lahan Mineral
  4. Pengurangan Laju Degradasi Hutan Lahan Gambut
  5. Pembangunan Hutan Tanaman
  6. Sustainable Forest Management
  7. Rehabilitasi Dengan Rotasi
  8. Rehabilitasi Non Rotasi
  9. Restorasi Gambut
  10. Perbaikan Tata Air Gambut
  11. Konservasi Keanekaragaman Hayati
  12. Pengelolaan Mangrove

Lokasi aksi mitigasi hanya tersebar di pulau-pulau besar di luar pulau Jawa, sementara prioritas di Region Jawa persebaran lokasinya sangat terbatas dengan luasan yang minim. Kondisi ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik lahan, tipologi kelembagaan, serta permasalahan di Region Jawa yang sangat berbeda dengan wilayah lain di Indonesia sehingga perlu disusun tersendiri Rencana Operasional Indonesia’s Forest and Other Land Use Net Sink 2030 Region Jawa (Renops Jawa). Atas dasar itu, Menteri LHK telah menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:SK.168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022 tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.