Aktivitas Olahraga Meningkat, Peluang Bagi Industri Olahraga
Strava merilis Laporan Year In Sports 2024.
Jakarta, FORTUNE - Aktivitas olahraga masyarakat saat ini semakin meningkat khususnya setelah pandemi Covid-19. Sejumlah fakta terungkap dalam Year in Sport Trend Report 2024 yang dirilis aplikasi gaya hidup aktif, Strava.
Sejumlah tren yang membentuk perilaku dalam berolahraga secara global pada 2024 diungkap dengan menghimpun miliaran data aktivitas dari komunitas globalnya yang meliputi lebih dari 135 juta orang di lebih dari 190 negara, termasuk Indonesia.
Strava juga merangkum masukan dari survei global yang melibatkan lebih dari 5.000 orang dengan gaya hidup aktif secara acak, baik di dalam maupun di luar basis penggunanya.
Hasil laporan Strava mengungkapkan bagaimana orang-orang di seluruh dunia memprioritaskan rutinitas yang seimbang ketimbang hanya memaksakan diri dalam menjaga kebugaran holistik. Mereka juga semakin terdorong untuk bersosialisasi dalam berolahraga. Apa saja yang menarik dari laporan ini?
Klub lari meningkat 83 persen
Dalam Year in Sport Trend Report 2024, Strava secara khusus mengungkap sejumlah tren di Indonesia. Beberapa yang menarik, yakni fenomena klub lari yang menjadi tempat berkumpul dan alat olahraga terbaik tahun ini.
Lari menjadi olahraga yang makin populer dengan peningkatan jumlah klub olahraga sebagai tempat bersosialisasi dan menjalin pertemanan
Laporan Strava juga menunjukkan adanya peningkatan minat yang besar terhadap klub lari dan aktivitas grup untuk bersosialisasi, yang terungkap sebagai pendorong utama orang untuk berolahraga.
- Aktivitas grup berkembang pesat: Partisipasi dalam klub lari di seluruh dunia pada 2024 naik 59 persen. Di Indonesia, jumlahnya meningkat hingga 83 persen.
- Menjaga kebugaran dengan pertemanan: 58 persen responden mengatakan mereka mendapat teman baru lewat grup-grup olahraga. Selain itu, hampir 1 dari 5 Gen Z pernah berkencan dengan seseorang yang mereka temui saat berolahraga dan memiliki keinginan 4 kali lebih besar untuk bertemu dengan orang lain saat berolahraga daripada di bar.
- Bersama lebih tangguh: Rata-rata jarak berlari, bersepeda, dan mendaki bersama grup berisi lebih dari 10 orang meningkat 40 persen dibandingkan mereka yang sendirian. Di Indonesia, terjadi peningkatan rata-rata yang lebih signifikan, hingga 95 persen.
.
Perlengkapan olahraga kian diminati
Perlengkapan olahraga terpopuler di tahun ini juga terungkap, lengkap dengan prediksi alat olahraga yang akan populer pada 2025.
- Pilihan pelari: Secara keseluruhan, Nike Pegasus menjadi sepatu lari terbaik. Apple Watch menjadi pilihan utama untuk pelari 5K, sementara Garmin Forerunner lebih populer untuk jarak yang lebih jauh
- Sepatu super menjangkau lebih banyak orang: Jumlah lomba yang diselesaikan dengan sepatu plat karbon di semua jarak naik 14 persen secara year-on-year. Ini menandakan lonjakan penggunaan sepatu dengan performa tinggi di seluruh dunia, termasuk Indonesia
- Tiap generasi punya gayanya sendiri: Responden global di semua kelompok usia sepakat bahwa warna baju yang serasi menjadi pilihan pakaian olahraga, dengan warna biru diprediksi menjadi warna yang paling populer pada 2025. Namun, antar generasi memiliki pandangan berbeda perihal kaus kaki, di mana Gen Z lebih menyukai kaos kaki panjang atau pendek dan Gen X lebih menyukai kaos kaki semata kaki atau tidak terlihat.
Pertumbuhan minat olahraga ini juga berdampak pada tren perlengkapan olahraga yang didominasi berbagai jenama, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Lari dulu sebuah hobi saja, tapi kini bagian dari Industri Olahraga. Bukannya event saja yang berkembang, tapi brand-brand dan sponsor juga masuk ke olahraga ini," ujar Adystra Bimo, Co-Founder Athletica Company, salah satu Marketing agency olahraga.
Menurutnya, masuknya brand dan sponsor bukan hal negatif tapi justru dibutuhkan agar kegiatan olahraga tetap sustainable. "Brand melihat olahraga menjadi oportunity, tak hanya masuk jadi sponsor tapi juga menggelar event. Ini juga memanfaatkan tujuan Indonesia yang mencanangkan Indonesia Emas 2045," ujar pria yang juga terlibat dalam Jakarta Running Festival 2024 ini.
Ia juga menjelaskan, dibanding negara Asia lainnya perkembangan event lari di Indonesia masih jauh, tetapi masih berpotensi berkembang. Menurutnya, hingga akhir 2024 sudah ada sekitar 600 event lari digelar.
"Hal ini juga mendorong bermunculannnya jenama perlengkapan lari lokal di Tanah Air," ujarnya.
Berdasarkan asumsi olahan data laporan Indeks Pembangunan Olahraga tahun 2023 mengenai estimasi uang beredar terkait ekonomi olahraga, diperkirakan terdapat transaksi lebih dari Rp43,2 triliun tahunnya dalam ekonomi olahraga.
Komoditas olahraga yang diperjualbelikan meliputi pakaian, sepatu, dan peralatan olahraga. Transaksi ini juga melibatkan 57,7 persen dari populasi penduduk Indonesia, atau sekitar 113,8 juta jiwa yang berbelanja kebutuhan olahraga
Olahraga untuk keseimbangan hidup
Di 2024, persepsi tentang gaya hidup aktif mengalami pergeseran. Orang-orang lebih mengutamakan keseimbangan daripada kelelahan dengan memprioritaskan olahraga singkat dan hari istirahat dalam latihan maraton.
“Tahun ini menunjukkan bahwa orang-orang mengambil kendali atas gaya hidup mereka yang aktif dan menjalaninya dengan cara yang paling sesuai untuk mereka. Munculnya rutinitas olahraga yang lebih santai dan mementingkan koneksi sosial membuktikan bahwa olahraga bukan lagi tentang kelelahan,” kata Zipporah Allen, Chief Business Officer Strava.
Masa-masa di mana orang-orang mendorong diri terlalu keras, bahkan hingga ke titik ekstrem, telah digantikan oleh pandangan yang lebih berkelanjutan dalam berolahraga. Ini membantu mereka untuk tetap aktif dalam jangka panjang sambil tetap mengutamakan kesehatan mental dan istirahat.
- Olahraga yang lebih singkat semakin diminati: Secara global, lebih dari 20 persen dari semua aktivitas fisik adalah olahraga mikro (di bawah 20 menit), yang membantu orang mempertahankan rutinitas yang berkelanjutan
- Istirahat menjadi prioritas: Para pelari yang berlatih untuk marathon menambahkan lebih banyak hari istirahat dan pemulihan aktif ke dalam jadwal mereka, dengan 51 persen hari dalam 16 minggu sebelum lomba adalah hari istirahat. Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan persentase mencapai 42 persen.
- Manfaat berhenti untuk bersosialisasi: Olahraga dalam grup besar di seluruh dunia meningkat 13 persen, dengan waktu istirahat tiga kali lebih banyak daripada mereka yang beraktivitas sendiri. Temuan ini mencerminkan waktu berhenti yang digunakan untuk ngopi atau mengobrol di tengah latihan.
Strava juga mengungkapkan bahwa fokus pada keseimbangan ini tidak menghambat progres olahraga, dengan 72 persen target lari pada 2024 tetap tercapai, begitu juga dengan 77 persen target bersepeda. Strava juga mencatat peningkatan jumlah marathon, ultra-marathon, dan century ride sebesar 9 persen di tahun ini.
Perempuan kini gemar latihan beban
Walau keseimbangan dan koneksi sosial menjadi prioritas, hal tersebut tak menghalangi orang-orang untuk mencapai tujuannya. Pada 2024, para pengguna aktif Strava di seluruh dunia mampu melawan stigma dan stereotip di lingkungan sosial untuk memenuhi tujuan mereka dalam berolahraga.
- Boomers menjadi yang terdepan: Secara global, Boomers dan Gen X mengungguli Milenial dan Gen Z dalam hal jarak tempuh serta titel King/Queen of the Mountain (KOM/QOM), termasuk di Indonesia.
- Perempuan yang memimpin: Data global kami menunjukkan bahwa perempuan 20 persen lebih mungkin untuk meraih mahkota di Strava pada 2024 daripada pria.
- Minat olahraga baru: Berdasarkan pernyataan responden kami di seluruh dunia, latihan beban adalah olahraga dengan pertumbuhan tercepat di kalangan perempuan pada 2024 yang nampak dari peningkatan jumlah unggahan sebesar 25 persen. Peningkatan juga terjadi dalam jumlah pesepeda perempuan di Strava tahun ini (11 persen). Jumlah pria yang mengunggah aktivitas yoga atau pilates juga meningkat sebesar 15 persen.
Zipporah menambahkan bahwa pencapaian-pencapaian ini mencerminkan semangat yang terus hidup di dalam komunitas global mereka.
“Kami pun senang dapat melihat data yang menunjukkan bagaimana perempuan berkembang, generasi muda mencari koneksi lewat olahraga, dan generasi yang lebih tua masih memecahkan rekor,” katanya.