Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan membina empat Sekolah baru di program Bakti BCA, sebagai wujud penegasan komitmen BCA dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Inaugurasi empat Sekolah Bakti BCA dimulai dengan Kick-off Workshop
dan Coaching di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 35 Kota Sorong, Papua Barat, yang kemudian akan dilanjutkan di SD Inpres (SDI) Nunumeu, Kota Soe, Nusa Tenggara Timur, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Penajam Paser Utara, dan SDN 61 Kota Bengkulu.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan Sekolah Bakti BCA diharapkan dapat menjadi sekolah model dalam penguatan karakter dan literasi sains.
"Bertambahnya sekolah binaan Bakti BCA adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk terus memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Kami percaya bahwa dengan dukungan holistik kepada sekolah, guru, dan siswa, Sekolah Bakti BCA dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan yang menginspirasi dan memberdayakan generasi mendatang serta komunitas di sekitarnya," katanya.
Hera menambahkan, program Sekolah Bakti BCA digagasa untuk mendukung pemberdayaan individu melalui pendidikan berkualitas di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif ini mencakup pengembangan kepemimpinan sekolah, peningkatan kapasitas guru, dan pemberdayaan siswa, serta
penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kualitas pembelajaran.
"Untuk tingkat SD, aspek yang akan difokuskan adalah pengembangan karakter dan kompetensi sains. Sementara itu, untuk tingkat SMA akan ditambahkan satu fokus lagi selain dua aspek sebelumnya, yaitu kompetensi digital," katanya.
Pelatihan untuk guru dan siswa
Sekolah Bakti BCA memberikan pelatihan kepada guru dan siswa, seperti Workshop Pengelolaan Kelas Berbasis Karakter, Workshop Program Inovasi Pengembangan Karakter, dan Pendampingan Pengembangan Potensi Siswa. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan selama kurun waktu 6 bulan dari Juli hingga Desember 2024, yang akan diakhiri dengan Festival Gebyar Karya & Seminar Parenting.
Penilaian Sekolah Bakti BCA dilandaskan pada penilaian dan kajian yang holistik, termasuk mempertimbangkan sumber daya pengajar, komitmen dari sekolah, serta dukungan dari Dinas Pendidikan setempat. Misalnya, SDN 35 Kota Sorong dipilih berdasarkan beberapa kriteria, yakni jumlah guru Aparatur Sipil Negara (ASN) minimal 12 orang, total guru yang berusia 45 tahun adalah 50 persen, memenuhi kriteria pra-survei, dan memiliki komitmen kuat untuk tumbuh dan berkembang.
Hingga tahun 2023, BCA telah mendampingi 20 Sekolah Bakti tingkat SD, SMP, dan SMA. BCA juga menggelar pelatihan yang diikuti lebih dari 275 kepala sekolah dengan tujuan mengembangkan keterampilan kepemimpinan inovatif serta memperkuat kapasitas kepala sekolah. Selain itu, BCA telah mengadakan pelatihan Inovasi Pembelajaran yang diikuti 65 guru dan 15 manajemen sekolah agar semakin mampu membangun suasana pembelajaran yang lebih interaktif dan kreatif.
Pada akhir April 2023, BCA telah mengumumkan 17 Sekolah Bakti BCA yang dinilai siap berdikari, karena telah terbukti meningkat mutunya. Berdasarkan penilaian Bakti BCA, sesuai indikator-indikator Asesmen Nasional, 17 Sekolah Bakti BCA telah mencapai nilai di atas, bahkan melampaui rata-rata nasional, baik dalam aspek pendidikan literasi, numerasi, karakter, maupun kualitas pembelajaran. Sementara itu, saat ini BCA masih melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap tiga Sekolah Bakti BCA di Banyuwangi, yaitu SDN 1 Taman Sari, SMPN 1 Licin, dan SMAN 3 Wongsorejo.
“Dengan hadirnya empat sekolah baru di program Bakti BCA ini, BCA berharap dapat menjangkau lebih banyak siswa di berbagai daerah di Indonesia dan memberikan dampak positif yang signifikan dalam dunia pendidikan," kata Hera. Menurutnya, untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat.