Kembangkan Sains Indonesia, L'Oreal Danai Peneliti Kulit dan Rambut
Total pendanaan riset sebesar Rp375 juta.
Jakarta, FORTUNE - L’Oréal bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dan Universitas Indonesia, mengumumkan kelima tim pemenang “Hair and Skin Research Grant 2023”, program filantropi yang bertujuan mendukung dan memajukan sains di Indonesia untuk membantu para peneliti Indonesia dapat mewujudkan ide-ide penelitian mereka.
Ini merupakan tahun ketiga diselenggarakannya program ini dan total dana hibah sebesar Rp375 juta diberikan kepada lima tim pemenang untuk penelitian terkait rambut dan kulit di Indonesia.
Chief Scientific & Regulatory Affairs Officer L’Oréal Indonesia, Rhadeya Setiawan, mengatakan L’Oréal percaya bahwa sains merupakan pendorong inovasi yang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat, khusunya di Indonesia yang dikaruniai beragam jenis kulit dan rambut.
"Kami sangat bangga Indonesia menjadi salah satu negara yang dipercaya untuk melaksanakan program Hair & Skin Research Grant. Kami berharap proyek-proyek terpilih tahun ini dapat berjalan dengan sukses, dan penelitian mereka dapat berperan aktif dalam memberikan solusi terhadap berbagai tantangan dalam masyarakat," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (19/12).
Lima pemenang Hair & Skin Research Grant 2023 telah melalui proses penjurian yang ketat. Dewan juri menentukan pemenang berdasarkan kriteria: value and significance, scientific quality, originality, dan feasibility.
"Kemitraan dalam penyelenggaraan Hair and Skin Research Grant 2023 antara Perdoski, Universitas Indonesia, dan L'Oréal merupakan suatu bentuk aliansi yang kuat untuk mendorong kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan di bidang rambut dan kulit bagi seluruh masyarakat di Indonesia dan dunia," ujar Prof. Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp. D.V.E., Subsp. O.B.K., FINSDV, FAADV, Ketua Umum PERDOSKI dan Ketua Juri Hair & Skin Research Grant 2023.
Mendorong penemuan-penemuan inovatif di bidang dermatologi
Sejak diselenggartakan pertama kali di tahun 2021, ada peningkatan topik Riset yang tidak hanya menjawab tantangan di bidang kecantikan, tetapi juga menjawab tantangan dalam bidang kesehatan masyarakat.
"Semoga hasil penelitian ini dapat berkontribusi tidak hanya di dunia kecantikan tapi juga di dunia kesehatan rambut dan kulit di Indonesia,” kata Direktur Direktorat Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia, Ahmad Gamal.
Dipimpin oleh Prof. Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, dewan juri telah memilih lima tim pemenang “Hair and Skin Research Grant 2023” dengan proposal penelitian sebagai berikut.
- “The Use of INSERT (Intelligenced Scabies Information and Detection Application) as a Modality for Scabies Detection and Monitoring””
Secara global, setiap tahunnya, penyakit scabies diperkirakan telah menular ke lebih dari 400 juta orang. Diagnosis penyakit scabies dapat menjadi sesuatu yang menantang, terutama bagi people of color dan pasien yang tinggal di daerah pedalaman. Untuk itu, aplikasi yang berbasis artificial intelligence menjadi solusi berharga bagi masalah ini. Aplikasi INSERT merupakan aplikasi piranti lunak berbasis mobile yang dapat membantu penggunanya untuk mengidentifikasi dan memahami penyakit scabies. Aplikasi ini menggunakan teknologi machine learning yang disebut Convulutional Neural Network (CNN) untuk menganalisa gambar dari area yang terjangkit.
Penelitian dari Tim A ini diharapkan dapat menghasilkan aplikasi yang dapat membantu mendeteksi penyakit kulit, meningkatkan efisiensi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia.
- “Hair and Scalp Characteristic of Women Wearing Hijab Compared to Those Not Wearing Hijab in West Java: A First Cross-Sectional Study”
Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Muslim yang terbesar di dunia, di mana 75 persen perempuan Muslim menggunakan hijab yang berpotensi mengimplikasi kesehatan rambut dan kulit kepala. Saat ini belum ada studi yang melakukan perbandingan antara perempuan yang berhijab dan tidak berhijab. Studi tim B ini bertujuan untuk menginvestigasi perbedaan karakteristik rambut dan kulit kepala perempuan yang berhijab dan tidak berhijab.
- “Anti-bacterial Activity of Stingless Bee Honey from Tropical Rainforest in East Kalimantan”
Akhir-akhir ini, industri kecantikan mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat juga peningkatan tren konsumen yang memilih untuk menggunakan produk dari bahan natural. Tujuan penggunaan skincare terbanyak di Indonesia adalah untuk menghilangkan jerawat. Mikroorganisme kulit seperti Cutibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus memiliki peranan penting bagi patogenesis acne vulgaris.
Penelitian dari Tim C ini akan menginvestigasi madu dari lebah tanpa sengat yang mengandung asam amino, flavonoids, asam fenolik, essential oils, enzim, vitamin dan mineral sebagai skincare yang dipercaya mengandung antimicrobial dan efek anti inflamasi untuk perawatan kulit berjerawat.
- “Scabies Prevention Training by Promoting a Healthy Lifestyle among High-Risk Population in Indonesia”
Indonesia memiliki rata-rata usia standar beban penyakit scabies (DALYs) tertinggi, di mana dua faktor utama yang memengaruhi prevalensi adalah densitas populasi yang tinggi dan faktor higienitas yang rendah. Permasalahan ini kerap ditemukan di tempat publik seperti acara pertemuan yang besar dan sekolah asrama. Studi dari Tim D ini bertujuan untuk mengevaluasi pelatihan langkah preventif scabies melalui pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
- “Perception of Healthy Skin, Knowledge and Behavior Towards Skin Care Across Generations in Various Major Cities in Indonesia”
Pasar skincare di Indonesia meningkat pesat, dengan ekspansi sebesar US$1,7 miliar di tahun 2021 dan dengan proyeksi peningkatan tahunan sebesar 8 persen. Namun, masyarakat kerap terpapar dengan informasi dan produk yang belum terverifikasi dan hal ini mengarah kepada diperlukannya persepsi, pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik terkait skincare.
Studi Tim E ini akan menyelami dimensi yang kompleks dari pengunaan skincare antar generasi di beberapa kota besar di Indonesia, untuk menemukan temuan terkait budaya, masyarakat dan aspek generasi dalam penentuan persepsi kulit yang sehat.