Jakarta, FORTUNE - Thailand telah lama menjadi basis populer bagi para Digital Nomaden. Negeri gajah putih adalah gambaran ketenangan bagi para pelancong baru maupun berpengalaman, hingga pekerja jarak jauh. Dikenal dengan cuacanya yang cerah sepanjang tahun berkat iklim tropis, destinasi liburan favorit ini menggabungkan pantai yang indah dengan hiruk pikuk Bangkok.
Berkat visa digital nomad yang baru diluncurkan, Thailand kini tidak hanya untuk liburan. 'Destination Thailand Visa' (DTV) yang diluncurkan pada 1 Juni memungkinkan pekerja jarak jauh untuk tinggal di negara ini hingga lima tahun. Ini mengikuti skema serupa yang berlaku di Malaysia dan Indonesia yang juga membidik orang yang ingin berlibur sekaligus bekerja dengan mengadopsi model kerja hybrid.
Mengutip laman Euronews, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Chai Wacharonke ketika mengumumkan kebijakan tersebut mengatakan, Visa Destinasi Thailand (DTV) menargetkan para pengembara digital, seperti pekerja jarak jauh dan pekerja lepas. Sebelumnya, digital nomad hanya dapat tinggal di Thailand dengan visa turis hingga 60 hari. Alternatif lainnya adalah Visa Tinggal Jangka Panjang yang terkenal sulit didapatkan, yang memiliki persyaratan finansial yang cukup tinggi.
Visa baru ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan memulihkan ekonomi Thailand, serta menjadi salah satu tawaran paling murah hati untuk digital nomad di seluruh dunia. Visa digital nomad bak angin segar yang menggabungkan surga dengan produktivitas. Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui tentang visa digital nomad baru Thailand.
Siapa yang dapat mengajukan visa digital nomad Thailand?
Pelamar harus bekerja sendiri atau bekerja untuk perusahaan di luar Thailand, dan harus berusia minimal 20 tahun. DTV ini unik karena terbuka tidak hanya untuk pekerja lepas atau pekerja jarak jauh, tetapi juga siapa saja yang melakukan kegiatan budaya di Thailand. Bagaimana bentuknya? Apa saja mulai dari mengikuti kursus memasak hingga belajar Muay Thai (tinju tradisional Thailand).
Dengan visa ini, digital nomad bisa tinggal di Thailand hingga lima tahun – tetapi perlu diingat bahwa Anda harus keluar dan masuk kembali ke negara tersebut setiap 180 hari, dan membayar biaya tambahan US$270 (sekitar 9.600 baht) setiap kali perpanjang.
Visa baru ini belum menentukan penghasilan minimum. Sampai sekarang, pekerja jarak jauh yang ingin tinggal di Thailand dalam jangka panjang harus memenuhi penghasilan tahunan minimum US$80.000 (sekitar 2,8 juta baht). Skema baru ini akan membuka visa bagi mereka yang dapat membuktikan memiliki tabungan sebesar 500.000 baht (US$13.600).
Persyaratan lainnya, pelamar tidak boleh bekerja untuk perusahaan yang berbasis di Thailand dan harus membayar biaya aplikasi sebesar 10.000 baht (sekitar US$270).
Apabila ingin visa ini, bisa mengajukan via situs web e-visa resmi. Negara-negara yang memenuhi syarat untuk aplikasi online, di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Brasil, Australia, dan sebagian besar negara Eropa. Selain itu, dapat mmengunjungi kedutaan Thailand setempat untuk mengajukan. visa. Untuk detail lainnya bisa dicek di situs web e-visa Thailand.