Timur Tengah Memanas, Iran Serang Israel dengan Rudal
Iran akhiri serangan dan janji membalas jika ada provokasi.
Jakarta, FORTUNE - Iran meluncurkan Serangan rudal ke Israel, Selasa (1/10) menyusul meningkatnya intensitas serangan Israel ke Lebanon dan jalur Gaza beberapa waktu terakhir. Serangan ini menyebabkan tensi geopolitik Timur Tengah kian memanas dan berpotensi menyebabkan konflik yang lebih luas.
Gumpalan asap besar terlihat mengepul dari beberapa bagian pinggiran kota. Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk daerah tersebut, yang sebagian besar telah dikosongkan.
Dalam serangannya ke Israel, Iran disebut melepaskan sedikitnya 180 rudal balistik. Bunyi sirine menggema di seluruh negeri, termasuk Yerusalem dan lembah Sungai Yordan, Penduduk Israel yang panik berebut tempat berlindung ketika serangan dilancarkan Iran.
Reuters melaporkan, tidak ada korban jiwa dari pihak Israel sedangkan satu orang tewas di wilayah Tepi Barat.
Pada Rabu (2/10) pagi, Iran mengatakan serangan rudalnya terhadap Israel telah berakhir kecuali ada provokasi lebih lanjut. Namun, AS selaku sekutu Israel berjanji membalas Iran karena kekhawatiran akan perang yang lebih luas.
Seorang pejabat AS mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu lama Israel untuk memastikan Iran menghadapi "konsekuensi berat" atas serangan kemarin.
Seruan PBB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadwalkan pertemuan yang membas situasi terkini Timur Tengah hari ini. Uni Eropa juga menyerukan gencatan senjata segera.
"Tindakan kami akan berakhir kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dalam sebuah posting di X pada Rabu pagi.
Israel menggencarkan serangan bom pada Rabu pagi di pinggiran selatan Beirut, Lebanon benteng kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. Sedikitnya selusin serangan udara yang menargetkan kelompok tersebut.