1,5 Juta Ton Beras Impor Akan Masuk Lagi ke Indonesia Tahun Ini
Tugas impor beras Bulog 3,6 juta ton pada 2024 .
Fortune Recap
- Perum Bulog akan impor 1,5 juta ton beras ke Indonesia tahun ini
- Sebanyak 716.701 ton beras dari dalam negeri telah diamankan oleh Perum Bulog
Jakarta, FORTUNE - BUMN yang bergerak dalam bidang pangan, Perum Bulog, menyatakan tahun ini Indonesia akan kedatangan 1,5 juta ton Beras Impor.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik, Perum Bulog, Epi Sulandari, mengatakan (24/6) bahwa pihaknya mendapatkan penugasan impor beras hingga 3,6 juta ton pada 2024. Dalam realisasinya, perusahaan tersebut telah mengimpor 2,1 juta ton beras, dan 300.000 ton di antaranya merupakan sisa kuota penugasan 2023 yang masuk ke dalam impor 2024.
Untuk pengadaan beras dari dalam negeri, Perum Bulog menyatakan sejauh ini telah mengamankan 716.701 ton.
Dari jumlah tersebut, pengadaan beras untuk cadangan pemerintah (CBP) mencapai 600.857 ton atau 100,14 persen dari target 600.000 ton, dan penyerapan untuk kebutuhan komersial mencapai 115.843 ton atau 38,61 persen dari target 300.000 ton.
"Dari pengadaan dalam negeri kita perlu menyerap sekitar 900.000 ton baik untuk CBP maupun komersial," ujar Epi.
Perum Bulog telah mengantongi 1,6 juta ton untuk stok CBP. Kebanyakan beras tersebut terkonsentrasi di wilayah DKI Jakarta dengan 179.000 ton dan Jawa Timur 270.000 ton.
Wacana penambahan beras impor
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas pada Mei 2024, impor tambahan mencapai sekitar 1,58 juta ton untuk tahun ini.
Sedangkan surat persetujuan impor (SPI) yang dirilis Kementerian Perdagangan untuk penugasan Perum Bulog saat ini telah mencapai 3,6 juta ton.
“Jadi, total beras yang akan diimpor tahun ini sebanyak 5,18 juta ton,” ujarnya pada kesempatan yang sama.
Dengan catatan, pemerintah tidak akan merealisasi impor beras tersebut saat musim panen.
Edhy menyebutkan jumlah stok beras hingga akhir 2024 diperkirakan mencapai 9,6 juta ton. Stok itu dapat dipenuhi jika produksi beras nasional mencapai 31,5 juta ton dan rencana impor 5,17 juta ton beras itu terealisasi semua.
Target produksi beras sebanyak 31,5 juta ton itu belum memperhitungkan potensi terjadinya banjir, kekeringan, serta serangan hama penyakit.
Total produksi beras pada tahun ini berpotensi turun cukup signifikan apabila bencana-bencana tersebut melanda.
Hasil Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik menunjukkan total produksi beras nasional pada Januari-Juli 2024 diperkirakan mencapai 18,64 juta ton. Volume produksi beras itu bisa turun 2,47 juta ton dibandingkan dengan Januari-Juli 2023 yang mencapai 21,11 juta ton.
“Hal itu perlu diantisipasi dengan mengimpor beras. Impor beras bukan barang haram dan perlu dilakukan saat produksi beras turun,” kata Edhy.