Ada 1 Juta Penduduk Indonesia Berobat ke Luar Negeri Setiap Tahun
Jumlah uang yang dihabiskan untuk berobat mencapai Rp165 T.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan terdapat sekitar 1 juta penduduk Indonesia yang berobat ke luar negeri dengan menghabiskan uang Rp165 triliun.
“Angka ini menjadi peluang besar dan seharusnya menjadi refleksi bagi rumah sakit di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (20/10).
Problem tersebut dia angkat di tengah Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, yang dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk turut berperan dalam arsitektur kesehatan global. Beberapa kerja sama yang tengah digarap dengan negara anggota G20 di antaranya penguatan kerja sama dan pendanaan bidang kesehatan di tingkat global, transfer teknologi pada bidang kesehatan, serta dukungan komprehensif dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Airlangga juga menyinggung masalah percepatan cakupan rumah sakit rujukan untuk empat penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu jantung, kanker, stroke dan ginjal.
“Tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan layanan seperti kemoterapi dan stroke service. Sehingga, diharapkan pada 2027 jaringan rumah sakit sudah dapat menjangkau 100 persen kabupaten/kota di Indonesia untuk memberikan akses yang lebih merata,” ujarnya.
60 persen rumah sakit di Indonesia punya swasta
Sekitar 60 persen dari total rumah sakit di Indonesia saat ini dimiliki oleh swasta. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2021, jumlah rumah sakit di Indonesia mencapai 2.522 unit, naik 3,02 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yang 2.448 unit.
Airlangga yakin dibutuhkan kerja sama berkesinambungan dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing pada sektor kesehatan.
Melalui Peraturan Pemerintah No. 47/2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, pemerintah memberi kesempatan kepada semua investor asing untuk ikut membangun rumah sakit di Indonesia.
KEK khusus kesehatan bakal mendatangkan devisa
Pemerintah dengan PT Hotel Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) akan membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan dan pariwisata pertama di Indonesia, yakni di Sanur, Bali.
KEK Sanur direncanakan terbagi menjadi healthy and wellness zone dan tourism and supporting zone. Setelah beroperasi penuh, KEK Sanur diharapkan dapat menyerap lebih dari 40 ribu tenaga kerja dan menambah perolehan devisa hingga US$1,28 miliar pada 2045.
KEK Sanur akan memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap sehingga pemerintah memproyeksikan dapat menyerap sekitar 4-8 persen masyarakat Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri.
Selain itu, KEK Sanur juga akan memiliki sekolah keperawatan serta pusat pelatihan dan riset akademis untuk terus mewujudkan SDM berkualitas guna mendukung operasional dari rumah sakit yang akan dibangun.