Indonesia Selidiki Perpanjangan Safeguard Impor Ubin Keramik
Asaki keluhkan maraknya ubin impor asal Cina.
Fortune Recap
- KPPI memulai penyelidikan perpanjangan tindakan pengamanan perdagangan terhadap impor barang ubin keramik.
- Penyelidikan dilakukan pada 12 nomor HS berdasarkan BTKI 2022.
- Ketua KPPI menyatakan kerugian industri dalam negeri terlihat dari indikator kinerja yang menurun pada periode 2021–2023.
Jakarta, FORTUNE - Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) memulai penyelidikannya atas perpanjangan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) terhadap impor ubin Keramik.
Tindakan tersebut diambil menyusul adanya laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengenai maraknya peredaran ubin keramik impor asal Cina.
Asaki sendiri mewakili produsen keramik domestik, PT Muliakeramik Indahraya, PT Arwana Citramulia Tbk, PT Jui Shin Indonesia, PT Angsa Daya, dan PT Asri Pancawarna.
“Dari bukti awal permohonan penyelidikan perpanjangan yang disampaikan, KPPI menemukan fakta bahwa masih terjadi kerugian serius yang dialami pemohon serta belum optimalnya penyesuaian struktural yang dilakukan,” ujar Ketua KPPI, Franciska Simanjuntak, dalam keterangannya yang dikutip Rabu (26/6).
Penyelidikan dilakukan pada 12 nomor harmonized system (HS), yaitu 6907.21.91, 6907.21.92, 6907.21.93, 6907.21.94, 6907.22.91, 6907.22.92, 6907.22.93, 6907.22.94, 6907.23.91, 6907.23.92, 6907.23.93, dan 6907.23.94, berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022.
Menurut Franciska, kerugian tersebut terlihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri yang menurun pada periode 2021–2023. Indikator dimaksud adalah menurunnya volume produksi, volume penjualan domestik, produktivitas, kapasitas terpakai, keuntungan, jumlah tenaga kerja; meningkatnya persediaan, dan menurunnya pangsa industri dalam negeri.
Data impor keramik ke Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor ubin keramik pada 2023 mencapai 1,41 juta ton; pada 2022 mencapai 1,35 juta ton; dan pada 2021 mencapai 1,52 juta ton.
Data tersebut memperlihatkan adanya tren penurunan impor ubin keramik sebesar 3,27 persen pada periode 2021–2023, tapi kemudian terjadi peningkatan pada 2022–2023 sebesar 4,49 persen.
Selanjutnya, volume impor dibandingkan dengan produksi nasional relatif menunjukkan peningkatan dengan tren sebesar 1,42 persen pada 2021–2023, yaitu dari 24,38 persen menjadi 25,08 persen.
Pada 2023, negara utama asal impor ubin keramik, yakni Cina, memiliki pangsa impor 88,57 persen, dan diikuti India dengan pangsa impor 8,66 persen.
Keluhan Asaki terhadap keramik Cina
Sebelumnya, Asaki mengeluhkan kondisi Indonesia yang terus-menerus menjadi sasaran impor produk keramik asal Cina yang dilakukan melalui praktik unfair trade. Bukti dari praktik tersebut adalah adanya subsidi ekspor dari pemerintah Cina.
Insentif yang dimaksud berbentuk diskon pajak sebesar 14 persen kepada perusahaan keramik Cina yang mengekspor produknya ke Indonesia.
Cina juga menerapkan praktik dumping akibat kondisi kelebihan produksi dan pasokan keramik. Ditambah lagi, Cina juga tidak bisa mengekspor keramik ke pasar utama seperti Uni Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat karena negara-negara tersebut menerapkan antidumping terhadap produk asal Cina.
Ujung-ujungnya, produk keramik Cina dialihkan ke negara berkembang seperti Indonesia.