Badan Pangan Prediksi dalam 9 Bulan Stok Beras Dalam Negeri Defisit
Yang terbesar adalah pada akhir 2023.
Jakarta, FORTUNE - Badan Pangan Nasional (NFA) memproyeksikan Indonesia akan mengalami defisit beras selama sembilan bulan tahun ini karena kebutuhan beras nasional diperkirakan melampaui jumlah ketersediaan beras domestik.
"Ini angka sementara, sangat-sangat sementara. Prognosa produksi tahun ini diperkirakan mencapai 55 juta ton gabah (gabah kering giling/ GKG) atau setara 31,9 juta ton beras,” kata Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA, Maino Dwi Hartono, dalam sebuah webinar, Jumat (3/3).
Dia memaparkan defisit beras dalam negeri terjadi pada Mei hingga Desember mendatang dengan jumlah yang bervariasi, dan defisit tertinggi jatuh pada Desember dengan perkiraaan 1,2 juta ton.
Pada Januari lalu, Indonesiam mengalami defisit 873.000 ton.
Defisit beras terjadi karena tiap bulan kebutuhan dalam negeri diprediksi mencapai 2,5 juta–2,6 juta ton, dengan perkiraan produksi dalam negeri bulanan berkisar 1,8 juta–2,3 juta ton.
Untuk bulan Februari–April 2023, kemungkinan besar terjadi surplus, dengan capaian tertinggi pada Maret yang diperkirakan mencapai 3,28 juta ton karena ada panen raya, yang diproyeksikan menghasilkan beras hingga 5,9 juta ton.
“Data ini tentu saja bisa berubah setiap waktu dan bulan, tergantung pada kondisi beras di lapangan. Banyak bulan yang akan mengalami defisit, dan perhatian dari pemerintah dan semua stakeholder akan sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas beras,” ujarnya.
Kontribusi beras terhadap angka inflasi
Maino juga mengatakan harga beras juga turut menyumbang pada kenaikan inflasi.
Dalam empat tahun terakhir, kontribusi inflasi beras pada 2019 relatif rendah karena hanya terjadi dalam tiga bulan, yakni Agustus, September, dan Oktober.
“Namun, pada tahun 2022, inflasi beras terjadi sepanjang tahun, bukan hanya di Agustus, tapi mulai dari Juli dan tetap tinggi hingga saat ini meskipun kecenderungannya masih melandai,” ujarnya.
Pada akhir 2022, beras menjadi penyumbang tertinggi terhadap angka inflasi sejak 2019, yakni 0,19.
Karena pengalaman inflasi 2022, Maino mengatakan pemerintah harus mengantisipasi stabilitasnya.
“Angka inflasi akibat dari beras perlu dijaga agar tidak semakin tinggi lagi. Kami akan melakukan evaluasi setiap bulannya,” katanya.
Impor beras 500.000 ton
Perum Bulog telah menyelesaikan impor beras 500.000 ton, dan gelombang terakhir masuk pada akhir Februari sebanyak 50.000 ton dari Vietnam.
Beras tersebut langsung disimpan di gudang Bulog wilayah Jawa dan Sumatera, dan kelak akan disebar ke pedagang dengan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP)
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan bahwa pada hari ini (3/3) harga beras medium Rp11.780 per kilogram dan premium ke Rp13.470 per kilogram. Itu masih lebih mahal dibandingkan dengan harga periode sama pada 2022.
Harga tercantum merupakan harga rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.