NEWS

Begini Progres Kebun Tebu Raksasa di Merauke Senilai Rp83 triliun

2 juta bibit tebu telah didatangkan dari Australia.

Begini Progres Kebun Tebu Raksasa di Merauke Senilai Rp83 triliunMenteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan penanaman tebu perdana pada proyek hilirisasi perkebunan tebu, pabrik gula, dan bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/7). (Dok. BKPM)
27 July 2024

Fortune Recap

  • Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan progres megaproyek swasembada gula dan bioetanol di Merauke.
  • Keterlibatan pemerintah lokal, pengusaha, dan rakyat di sekitar lahan tebu di Merauke sangat penting untuk peningkatan ekonomi daerah.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan megaproyek Swasembada Gula dan bioetanol melalui pembukaan 2 juta hektare lahan tebu di Merauke masih terus berlangsung hingga saat ini. 

Sebagai Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol, Bahlil mengingatkan pentingnya peran pemerintah lokal untuk mendorong keterlibatan pengusaha lokal dan rakyat sekitar.   

“Saya gembira melihat perkembangan proyek saat ini, tentunya ini tidak terlepas dari dukungan Bapak Pj. Gubernur (Provinsi Papua Selatan) dan Bapak Bupati. Kami juga titipkan untuk mengawal agar rakyat sekitar dan pengusaha lokal dilibatkan dalam proyek ini. Harus ada simbiosis mutualisme antara plasma dan inti,” kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat (26/7).

Pembukaan 2 juta hektare lahan tersebut sesuai dengan penugasan yang termaktub dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Dia mengingatkan tentang target swasembaga gula yang dipatok pada 2027, dan untuk mencapai sasaran tersebut dibutuhkan gula hingga 3 juta ton per tahun.

“Kita bisa melakukan swasembada gula. Tidak lagi bergantung pada negara lain,” k ata Bahlil.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.