Beras Impor Untuk CBP, 80 Ribu Ton Masuk dan Sisanya dalam Perjalanan
Bulog mendapatkan izin mengimpor 2 juta ton beras.
Jakarta, FORTUNE – Perum Bulog mengungkapkan progres penugasan impor beras dari luar negeri. Hingga kini 80.000 ton beras impor telah memasuki Tanah Air, dan sisa 270.000 ton masih dalam perjalanan.
Penugasan penyerapan hasil panen petani dalam negeri telah mencapai 325.000 ton, “sehingga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran dalam rangka stabilisasi harga beras,” kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, dalam keterangannya, Kamis (4/5).
Sepanjang 2023 pemerintah menugaskan Bulog menyerap 2,4 juta ton beras hasil produksi dalam negeri dengan 70 persen di antaranya direalisasikan pada masa panen raya. Akibat adanya koreksi produksi yang mengemuka pada akhir Maret 2023, pemerintah mengalokasikan impor beras hingga 2 juta ton pada Bulog sepanjang tahun.
Saat ini jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia mencapai kurang lebih 350.000 ton. Oleh karena itu, stok CBP akan terus meningkat seiring dengan penyerapan hasil panen petani dan penugasan beras impor.
Setelah Lebaran, kata Awaludin, Bulog bertanggung jawab untuk menyiapkan stok CBP. Sehingga, pihaknya pun menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan tersebut di pasaran.
“Bulog menjamin kebutuhan beras yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian dan stabiliasi harga pangan tersebut,” ujar Iqbal.
Dia menambahkan bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan dari pemerintah dengan maksimal. “Dengan kekuatan sarana infrastruktur yang dimiliki oleh Bulog, ditambah dengan pengalaman menyalurkan berbagai bantuan sosial, maka Bulog siap menjalankan penugasan yang diberikan,” katanya.
Alasan mengimpor beras
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan kebutuhan penyaluran CBP oleh Bulog sepanjang Maret-Mei 2023 mencapai 640.000 ton untuk bantuan sosial (bansos), dan untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan 120.000–130.000 ton per bulan.
Artinya, kebutuhan penyaluran CBP dapat mencapai 900.000 ton. Oleh sebab itu, pemerintah terpaksa menugaskan Bulog untuk mengimpor. Namun, jika target pengadaan dalam negeri terpenuhi, impor tidak perlu direalisasikan.
Keputusan impor turut dilatarbelakangi tingginya harga gabah ketika panen raya. Harga gabah mencapai Rp6.200–6.500 per kilogram di Sulawesi dan Rp5.800–6.000 di Jawa Timur. Harga itu di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang bertujuan sebagai batas bawah saat panen sehingga Bulog tidak bisa menyerap untuk CBP. Menurutnya, harga gabah berada di atas Rp 5.000 karena adanya penyerapan lintas provinsi.
“Saat ada panen di Yogyakarta, pemain dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ikut menyerap. Akibatnya, harga gabah naik,” ujarnya.