BYD Investasi US$620 Juta di Brasil untuk Bangun Kompleks Pabrik
Didirikan di bekas lahan yang ditinggalkan Ford.
Jakarta, FORTUNE - Produsen mobil asal Cina, BYD, akan menginvestasikan US$620,17 juta untuk membangun kompleks industri baru di bagian timur laut Brasil.
Reuters mengabarkan, Rabu (5/7), pembangunan fasilitas baru tersebut bertujuan untuk mendorong produksi lokal agar dapat memberikan harga lebih kompetitif.
Kompleks yang terdiri dari tiga pabrik itu akan dibangun di kawasan industri Camacari di negara bagian Bahia di timur laut Brasil, tepatnya di atas lahan yang sebelumnya ditempati oleh pabrik Ford yang tutup pada 2021.
Pengumuman tersebut muncul setelah kemunculan kabar mengenai dorongan pemerintah Brasil yang ingin memberikan insentif kepada BYD.
Tahun 2024 pabrik ditargetkan beroperasi
Pengoperasian pabrik diperkirakan akan dimulai pada pertengahan 2024. Dalam keterangan persnya BYD menjelaskan bahwa salah satu pabrik akan didedikasikan untuk menghasilkan kerangka bus dan truk listrik.
Sementara itu, pabrik kedua akan difokuskan untuk pembuatan mobil hibrida dan listrik dengan produksi awal diperkirakan mencapai 150.000 unit per tahun.
Kemudian, pabrik ketiga akan memproses lithium dan besi fosfat untuk pasar luar negeri. Diperkirakan kompleks tersebut akan menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja.
Penguasa mobil listrik di dunia
BYD adalah produsen mobil hybrid plug-in dan kendaraan listrik murni terbesar di dunia pada 2022. Tahun lalu, BYD menjual 1,86 juta mobil di seluruh dunia, lebih tinggi dari gabungan penjualan selama empat tahun terakhir.
Selain itu, BYD terus unggul dalam produksi baterai. Pada Mei, perusahaan mencapai kapasitas terpasang sekitar 11.489GWh untuk tenaga kendaraan energi baru dan baterai penyimpanan.
Kapasitas terpasang kumulatif untuk 2023 mencapai 48,434 GWh. Capaian tersebut menyoroti komitmen BYD terhadap teknologi baterai dan kontribusinya terhadap transisi global menuju solusi energi berkelanjutan.
BYD Co melaporkan laba bersih senilai 17 miliar yuan (US$2,5 miliar) pada 2022, melonjak 458 persen dari 2021.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dari prediksi para analis, yang rata-rata memperkirakan laba bersih 13,2 miliar yuan. Mereka memperkirakan pendapatan perusahaan akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 400 miliar yuan.